tag:blogger.com,1999:blog-18422287459557466482024-03-05T21:33:19.981-08:00Kependudukan IndonesiaPengertian Kependudukan Indonesia, Pendidikan Kependudukan, BKKBN, KKB, BKKBN Bangka Belitung, Sungailiat, Adminstrasi Kependudukan, Dinamika Kependudukan, Artikel Kependudukan, Opini Kependudukan, Foto Kependudukan, Video KependudukanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-7379845430799328512013-07-29T23:40:00.002-07:002013-07-29T23:40:57.998-07:00Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Masalah KependudukanTerdapat beberapa solusi yang bisa digunakan sebagai upaya pencegahan atas masalah kependudukan, diantaranya: <br />1. Melaksanakan program KB (2 anak lebih baik) <br />2. Menunda pernikahan dini <br />3. Meratakan pertumbuhan penduduk <br />Dari solusi tersebut, diharapakan Pertumbuhan Penduduk di negara Indonesia bisa lebih stabil dan hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya. <br /><br />Indonesia dengan jumlah penduduknya kira-kira 185 juta, termasuk negara-negara yang paling banyak jumlah penduduknya. Karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan jumlah penduduk ini penting sekali di Indonesia. Kalau di masa depan jumlah ini mau jadi lebih banyak lagi, pasti ada lebih banyak masalah sosial lagi. Pemerintah Indonesia sudah mengambil dua macam tindakan untuk mencegah masalah sosial ini. Yang pertama adalah program KB atau Keluarga Berencana dan yang kedua adalah program transmigrasi. Kedua program ini sudah lama dapat banyak kritik, dari dalam negeri dan dari luar negeri. <br /><br />Berikut kekurangan dan kelebihan dari masing-masing program : <br />1. Program Transmigrasi <br />Program transmigrasi adalah program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalnya, kalau ada tempat di mana ada terlalu banyak penduduk, di sana pasti ada banyak masalah, seperti masalah kesehatan, masalah tanah, dan masalah sosial yan lain. Untuk mencegah masalah itu, pemerintah coba memindahkan penduduk dari tempat-tempat seperti itu ke tempat yang lain di mana jumlah penduduknya sedikit. Jadi dulu, penduduk Jawa, Madura dan Bali sudah dipindahkan ke Irian Jaya, Sumatra, dan Kalimantan. <br />Kami rasa program transmigrasi ini sudah banyak menolong penduduk Indonesia. Peserta program transmigrasi diberi sebuah rumah, alat-alat untuk bertani dan sedikit uang. Ada sekolah dan puskesmas. Setelah dipindahkan, kehidupan mereka lebih baik daripada dulu. <br />Program ini dapat banyak kritik. Kritik yang pertama adalah mengenai hutan yang menghilang karena transmigran. Mereka menebang pohon-pohon untuk mempersiapkan ladang mereka. Kemudian, dulu ada kelompok transmigran di Kalimantan yang tidak diberi fasilitas untuk bertani. Jadi, mereka tidak bisa berdikari (yaitu: “BERDIri di atas KAkinya sendiRI”). Juga ada masalah kehilangan tempat tinggal orang setempat seperti orang Kubu di Sumatra dan orang Dayak di Kalimantan. Tanah mereka diambil orang transmigran yang baru. Menurut saya, masalah-masalah ini dibesarkan dengan sengaja. Program transmigrasi memang berhasil. Sudah 3.6 juta orang dipindahkan dalam program ini, dan kehidupan mereka sekarang jauh lebih baik daripada dulu. <br /><br />2. Program Keluarga Berencana <br />Dalam program Keluarga Berencana (“Dua Anak Cukup!”), suami-istri diberi informasi dan alat/obat kontrasepsi. Dengan ini, pemerintah mencoba untuk mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Kritik atas program ini adalah kritik mengenai obat kontrasepsi yang bernama “Norplant”. Perempuan yang pakai Norplant itu tidak bisa beranak lagi untuk selamanya. Dan ada juga orang yang bilang bahwa perempuan dipaksa untuk pakai Norplant ini (Norplant ada sebuah obat yang disuntikkan di bawah kulit). Kami berpendapat bahwa kedua program ini, yaitu transmigrasi dan Keluarga Berencana, memang sudah berhasil. Sekarang di Indonesia, jumlah anak yang lahir setiap tahun sudah menurun. Kalau Indonesia mau mencegah masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk, saya rasa pemerintah harus meneruskan kedua program ini. Selain itu, terdapat beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah: <br /><br />
1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB) <br /><br />
2. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan: <br />a. Program Transmigrasi <br />b. Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur. <br /><br />3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan: <br />a. Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) <br />b. Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin <br /><br />4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan: <br />a. Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia. <br />b. Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja <br />c. Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah <br />d. Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja <br />e. Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah <br /><br />5. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan: <br />a. Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA. <br />b. Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja. <br />c. Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi. <br /> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-59607394977825204942013-07-29T23:33:00.000-07:002013-07-29T23:33:14.333-07:00Solusi Masalah Kependudukan di Indonesia melalui PHBKSalah satu cara mengatasinya adalah dengan PHBK. Apa itu? <br />PHBK adalah kepanjangan dari Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan. Dengan kata lain PHBK adalah pandangan, sikap dan perilaku yang responsif, rasional dan bertanggung jawab terhadap pemecahan masalah kependudukan di suatu wilayah atau negara untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat yang adil, makmur, merata dan.berkualitas. <br /><br /><span style="font-size: large;">A. Ciri-ciri PHBK: </span><br />a. Peduli terhadap manusia dan kebutuhan hidupnya <br />b. Peduli terhadap pertumbuhan penduduk dan kehidupan ekonominya <br />c. Peduli terhadap pertumbuhan penduduk dan kehidupan sosial, budaya dan agama <br />d. Peduli terhadap pertumbuhan penduduk dan lingkingan hidup <br /><br /><span style="font-size: large;">B. Operasional PHBK: </span><br />Dalam operasionalnya PHBK yang harus dilakukan oleh seluruh penduduk mencakup 10 perilaku hidup, yaitu : <br />
<br /><i>a. Penundaan Usia Perkawinan: laki-laki 25 tahun, perempuan 20 tahun </i><br />UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan untuk membentuk satu rumah tangga atau keluarga yang bahagia dan sejahtera. Berdasarkan undang-undang tersebut bahwa seseorang yang melangsungkan perkawinan harus mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Untuk mencapai itu, syarat minimal yang harus dimiliki oleh pasangan suami istri adalah sehat dalam artian sehat secara jasmani, mental, ekonomi dan sosial sehingga memungkinan keluarga tersebut dapat melakukan hal-hal yang produktif. Kondisi sehat secara jasmani, mental, ekonomi dan sosial bagi pasangan suami istri diyakini dicapai oleh laki-laki pada usia 25 tahun dan perempuan pada usia 20 tahun. <br />Dari sisi fertilitas, semakin dewasa seorang wanita melangsungkan perkawinan maka kesempatan untuk hamil dan melahirkan akan semakin pendek, sebaliknya semakin muda seorang perempuan melangsungkan perkawinan maka akan semakin panjang bagi perempuan untuk dapat hamil dan melahirkan. Pendewasaan usia perkawinan harus terus digelorakan kepada penduduk khususnya perempuan, karena perkawinan muda masih banyak terjadi. <br /><br /><i>b. Memiliki 2 anak lebih baik</i> <br />Salah satu fungsi perkawinan adalah untuk meneruskan keturunan. Dalam pelaksanaannya fungsi tersebut harus bisa dikontrol dengan baik, dalam artian pasangan suami istri harus betul-betul dapat merencanakan berapa jumlah anak yang dinginkan sesuai dengan kemampuannya. Dalam merencanakan berapa jumlah anak, secara teori dapat dilihat dari sisi apa pasangan suami istri menilai tentang anak, yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu : <br /><br />
a) Anak dilihat dari sisi pembiayaan (cost) yang harus dikeluarkan <br /> Bila pasangan suami istri menilai kepemilikan anak dari sisi pembiayaan yang harus dikeluarkan, ada kecenderungan pasangan suami istri untuk memiliki anak sedikit. <br /><br /> b) Anak dinilai sebagai investasi untuk masa depan <br />Bila anak dinilai sebagai investasi masa depan tempat di mana anak akan dijadikan tempat berlindung pada saat pasangan memasuki hari tua, biasanya ada kecenderungan pasangan suami istri untuk mempunyai anak banyak. Sering terlontar dari ucapan seorang ibu pada anakanya “nak, kalau sudah tua aku tinggal keliling ke rumah anak, satu bulan di kamu, satu bulan di adikmu satu bulan di kakakmu dan seterusnya”. Ucapan ini tentu mengindikasikan bahwa anak dijadikan sebagai investasi orang tua di masa depan. Untuk melihat berapa sebaiknya jumlah anak dimiliki oleh pasangan suami istri, sebaiknya kepada para keluarga disosialisakan tentang Reproduksi Sehat. <br /> Melalui pola reproduksi sehat dapat diketahui bahwa umur yang paling aman untuk melahirkan adalah pada saat perempuan berusia 20-30 tahun dengan jarak melahirkan yang paling bagus adalah 5 tahun. Dengan pola tersebut maka pasangan suami istri akan mempunyai anak sesuai dengan program yang dilaksanakan pemerintah mempunyai 2 anak lebih baik. <br /><br />
Berdasarkan hasil-hasil penelitian pada Rumah-rumah Sakit Pendidikan di Indonesia sekitar tahun 1980-1981 dapat disimpulkan, antara lain : <br />1). Resiko melahirkan dua anak saja relatif lebih kecil dari pada melahirkan anak lebih dari dua <br />2). Jarak antara tiap kehamilan yang dianggap cukup aman adalah 3 sampai 4 tahun <br />3). Usia terbaik danpaling aman bagi ibu untuk melahirkan ialah 20 s.d 30 tahun <br />4). Resikofbahaya kematian perinatal (bayi lahir) sangat kecil bila ibu melahirkan pada usia antara 20 sampai 30 tahun (PKMI, 1992). <br /> <br />Penelitian Surapaty dan Prayitno, 1995 menyebutkan resiko kematian maternal di Sumatera Selatan dan Jawa Timur lebih tinggi pada mereka yang tidak ikut KB. Penelitian Setiawan dan Dasuki (1995) menyebutkan bahwa kehamilan pada usia remajamemberikan tambahan resiko terjadinya BBLR 4 kali, dibandingkan dengan kehamilan pada usia reproduksi sehat (Setiawan dan Dasuki, 1995). Sedangkan hasil penelitian Sangian dan Rattu di RSUP Manado pada tahun 1997 menyebutkan bahwa secara keseluruhan penyulit kehamilan pada wanita yang berusia di bawah 20 tahun (primi muda) lebih tinggi dibandingkan primi usia reproduksi sehat pada usia 20 – 30 tahun <br /><br /> <i>c. Mengatur Jarak Kelahiran </i><br />Dalam pola reproduksi sehat dijelaskan, disamping pasangan suami istri diupayakan untuk mempunyai anak 2 orang saja, juga harus diupayakan agar jarak kelahiran anak yang satu dengan anak yang lainnya dapat diatur dengan baik, kalau memungkinkan 5 tahun. United Stated Agency for International Development (USAID) yang menyebutkan bahwa angka mortalitas bayi yang mempunyai jarak kelahiran kurang dari 2 tahun menunjukkan 71 % lebih tinggi dibandingkan yang berjarak dua sampai tiga tahun (Graef dkk., 1996). <br /><br />
<i>d. Menggunakan alat kontrasepsi </i><br />Penggunaan alat kontrasepsi bertujuan untuk menjarangkan kelahiran. Banyak cara kontrasepsi yang dapat dipakai oleh pasangan suami istri, baik yang bersifat hormonal, seperti suntik KB, pil, implan maupun yang bersifat non hormonal seperti IUD, Kondom maupun media operasi. Setiap kontrasepsi yang dipakai apapun jenisnya mempunyai keefektifan dalam mencegah kehamilan. <br /><i><br /> e. Meningkatkan usaha ekonomi keluarga </i><br />Salah satu fungsi keluarga yang harus dilaksanakan oleh setiap keluarga adalah fungsi ekonomi. Dalam hal ini kepada para istri dapat diberi peluang untuk melakukan usaha ekonomi produktif dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga. Untuk kepentingan ini sejak dekade tahun 1980-an BKKBN telah mengembangkan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), di mana kepada keluarga-keluarga diberikan peluang untuk dapat melakukan usaha dengan pemberian bantuan modal dan bimbingan usaha bekerjasama dengan sektor-sektor terkait. <br /><i><br /> f. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan</i> <br />Salah satu permasalahan kualitas penduduk Indonesia saat ini adalah masih tinggi angka kematian ibu karena hamil dan melahirkan, yaitu masih berkisar 228/100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya untuk menekan angka kematian ibu adalah melalui persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka persalinan yang ditolong oleh tenaga non kesehatan, seperti dukun bayi masih cukup tinggi, yaitu sekitar 24 %. Untuk Sumatera Selatan persalinan yang ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun) lebih tinggi dari angka nasional, yaitu sekitar 28,6 %. Dalam upaya mencapai derajat kesehatan ibu perlu terus disosialisasikan tentang pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. <br /><i> </i><br />
<i>g. Melaporkan setiap kelahiran, kematian, dan perpindahan </i><br />Untuk kepentingan perencanaan program pembangunan data merupakan hal yang sangat vital. Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan data registrasi vital yang akurat sehingga bisa dimanfaatkan dalam perencanaan program pembangunan yang tepat guna dan berhasil guna, masyarakat diharapkan mempunyai kesadaran tertib administrasi kependudukan, artinya melaporkan setiap kejadian vital (kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk) kepada petugas. Hasil uji coba kegiatan PHBK yang dilakukan di 4 propinsi terpilih yaitu Nangroe Aceh Darussalam, Bali, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya masalah pelaporan kelahiran menjadi hal yang patut menjadi perhatian. <br />Perlu kerjasama yang dikembangkan oleh petugas terkait dengan tertib adminstrasi, masyarakat perlu difasilitasi dalam membiasakan diri melaporkan kejadian vital, seperti untuk pembuatan akta kelahiran. Bidan atau siapapun yang menolong persalinan harus berupaya memberi bantuan masyarakat untuk mendapatkan akte kelahiran anaknya. Begitu tenaga kesehatan menolong persalinan mungkin bisa langsung membantu masyarakat untuk melaporkan persalinannya melalui surat keterangan lahir kepada petugas kelurahan untuk selanjutnya diproses di Kecamatan dan Kantor Catatan Sipil. <br /><i><br />h. Keluarga ramah anak dan lingkungan </i><br />Dalam upaya menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera perlu diciptakan hubungan yang serasi dan selaras antar anggota keluarga. Orang tua diharapkan dapat menciptakan kelyarga ramah anak, antara lain melalui pemberian penghargaan kepada anak (misalnya mengucapkan terima kasih apabila ditolong anak), peduli terhadap kebutuhan anak. <br />Disamping menciptakan keluarga ramah anak, setiap keluarga juga harus menciptakan keluarga ramah lingkungan. Keluarga harus menciptakan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini patut disadari karena manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. <br /><i> </i><br />
<i>i. Keluarga berkarakter (sosial, budaya, agama) </i><br />Berkarakter tidak hanya diajarkan kepada anak pada saat di sekolah ini, seperti penerapan kurikulum 2013 pendidikan tetapi juga diajarkan kepada anak sejak anak berada di keluarga tetapi kehidupan modern saat ini telah berdampak pada karakter anak bangsa. Pengaruh negatif globalisasi menimbulkan masyarakat Indonesia kini mulai banyak yang bersifat individualistis, budaya bangsa Indonesia yang terkenal dengan keramahtamahan dan sifat gotong royong kini mulai bergeser menjadi pola hidup yang keras. Banyak permasalahan yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan berakhir dengan tindakan kekerasan dan anarkis, seperti penganiayaan bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan pembunuhan. Kondisi tersebut diperparah dengan buruknya tingkat perekonomian masyarakat dan semakin sulitnya hidup serta kerasnya tingkat pesaingan. Nilai-nilai agama banyak yang dilanggar. Sebagian masyarakat banyak yang sudah tidak malu lagi ketika berbuat kesalahan. <br />Untuk menciptakan keluarga berkarakter, sudah saatnya keluarga menjalankan fungsi sosial budaya artinya keluarga harus mempunyai filter atau penyaring terhadap budaya, nilai dan moral yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Saat ini kita merindukan kembali bangsa Indonesia yang terkenal dengan keramahtamahan dan kegotongroyongannya. <br /><br /><i>j. Keluarga peduli pendidikan</i> <br />Pendidikan merupakan pondasi bagi seseorang untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Malalui pendidikan yang diberikan oleh kepala keluarga kepada anggota keluarganya diharapkan SDM Indonesia dapat terus ditingkatkan sehingga dapat bersaing baik secara regional maupun internasional. Saat ini keprihatinan melanda bangsa Indonesia. Penilaian IPM yang dikeluarkan oleh UNDP telah menempatkan SDM Indonesia berada pada urutan ke 124 dari 187 negara. <br />Untuk dapat memberikan pendidikan yang layak kepada anggota keluarganya, setiap keluarga harus mempunyai kemampuan ekonomi yang mumpuni. Perencanaan jumlah anak yang dimiliki akan sangat membantu keluarga dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.<br />
<br />
<br />
Akhirnya kita berharap 10 butir PHBK ini dapat dilakukan seluruh penduduk dengan segenap kesadaran. Butir-butir PHBK semoga bukan hanya slogan saja tetapi dapat menjadi gaya hidup keluarga di Indonesia, sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat, mandiri dan maju sejajar dengan bangsa-bangsa lain. <br /><br /> <br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-79456796267282438502013-07-12T06:58:00.000-07:002013-07-12T06:58:24.130-07:00Hubungan Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat PendidikanPertumbuhan penduduk masih menjadi masalah yang harus dikaji dengan serius di sebagian besar negara-negara berkembang di dunia, hal ini dapat berpengaruh ke berbagai faktor masyarakat negara tersebut, faktor yang sangat vital yaitu tingkat pendidikan. <br />
<br />
Banyak hal yang dapat dijadikan acuan atau tolak ukur pertumbuhan penduduk di suatu negara, seperti kesejahteraan rakyat, persebaran penduduk, serta pendapatan per kapita, semua hal itu dikaji berdasarkan kurun waktu tertentu. <br />
<br />
Hal yang paling dihindari dari suatu pertumbuhan penduduk yaitu terjadinya ledakan penduduk, karena hal ini akan berdampak buruk kedepannya terhadap masyarakat di suatu negara dan akan sulit untuk mengatasinya jika tidak secara bersama semua pihak yang prihatin terhadap kondisi ini, hal ini dapat diatasi dalam kurun waktu yang lama.<br />
<br />
Faktor pendidikan juga menjadi masalah saat terjadi pertumbuhan penduduk yang pesat atau ledakan penduduk, banyak anak yang putus sekolah karena ekonomi keluarga yang kurang mampu, serta angka wajib belajar yang semakin menurun.<br />
<br />
Hal-hal penting yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk : <br />
<br />
1. Kematian (Mortalitas) <br />
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. <br />
<br />
2. Kelahiran (Natalitas) <br />
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas) <br />
<br />
3. Migrasi (Mobilitas) <br />
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-71612834595756047672013-07-12T06:37:00.002-07:002013-07-12T06:41:21.514-07:00Hubungan Kependudukan dengan Pertumbuhan Ekonomi<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">I. Definisi Pertumbuhan Penduduk <br />Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000. <br /><br />Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br />II. Definisi Pertumbuhan Ekonomi <br />Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. <br />Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. <br />Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. <br />Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik. <br /><br /> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">III. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi </span></span> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sumber daya alam yang dimiliki mempengaruhi pembangunan ekonomi. <br />Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi. <br />Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan. <br />Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). <br />Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada. <br />Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas. <br />Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku. <br /><br /> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">IV. Pertumbuhan Penduduk Fungsi dari Pendapatan Perkapita</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun (LEIBSTEIN).<br />Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk konstan dan menurun (TESIS KAPILARITAS SOSIAL DUMONT). <br /><br />Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum Kritis : <br />Skala disekonomis internal ; akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi. <br />Skala disekonomis external ; akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara berkembang. </span></span> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /><br />V. Agen Pertumbuhan <br />1. Pengusaha <br />2. Investor <br />3. Penabung <br />4. Inovator</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">VI. Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan sehingga memunculkan : <br />1. Kewiraswastaan <br />2. Peningkatan sumber pengetahuan <br />3. Pengembangan keterampilan produktif masyarakat <br />4. Peningkatan laju tabungan dan investasi </span></span> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /><br />VII. Rangsangan Pertumbuhan <br />1. Rangsangan ZERO-SUM <br />Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat upaya distributif <br /> Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik, kekuatan politik & prestise sosial<br /> Kegiatan dagang , tidak menambah sumber agregat<br /> Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber kewiraswastaan yang langka<br /> Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nibil / lebih rendah dari privatnya. </span></span> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">2. Rangsangan POSITIVE-SUM <br />Menuju pada pengembangan pendapatan nasional</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Sumber: divarahmanisa.wordpress.com/2011/01/09/hubungan-pertumbuhan-penduduk-dan-pertumbuhan-ekonomi/ <br />Edit: blogpki.blogspot.com</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-5112457972763832522013-07-05T04:53:00.002-07:002013-07-05T04:53:41.701-07:00Buku TamuUntuk mengisi buku tamu silahkan sisipkan pada bagian komentar dibawah ini!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-58254975355346989582013-07-05T02:13:00.000-07:002013-07-05T02:13:10.535-07:00Hubungan Antara Pertumbuhan Penduduk dengan Lapangan Pekerjaan dan Kemiskinan<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivqhCyMzBrjMtdF7-G-x3e18PJd1ltPXn2Y0KL2djzMSXd_hn7dqq9wOfVWagMHoRoAW6Uf3GL_cdLA1_RLt3PTpZStFyWc8w0qpsU-L5w2UuiSQpP3TD7Nxpl8J2yBupb0s7n1JvDQsNb/s1600/grafik.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivqhCyMzBrjMtdF7-G-x3e18PJd1ltPXn2Y0KL2djzMSXd_hn7dqq9wOfVWagMHoRoAW6Uf3GL_cdLA1_RLt3PTpZStFyWc8w0qpsU-L5w2UuiSQpP3TD7Nxpl8J2yBupb0s7n1JvDQsNb/s400/grafik.jpg" /></a></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Di banyak negara syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan adalah adanya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi memang tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan tetapi biasanya pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan.Walaupun begitu pertumbuhan ekonomi yang bagus pun menjadi tidak akan berarti bagi masyarakat miskin jika tidak diiringi dengan penurunan yang tajam dalam pendistribusian atau pemerataannya. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomena sepanjang sejarah, kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan dan sandang secara terbatas.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Kemiskinan telah membatasi hak rakyat untuk:</span></div>
<ol>
<li><span style="font-size: small;">Memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan,</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Hak rakyat untuk memperoleh rasa aman,</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan hidup (sandang, pangan, dan papan) yang terjangka,</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pendidikan. </span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Salah satu akar permasalahan kemiskinan yakni tingginya disparitas antar daerah akibat tidak meratanya distribusi pendapatan, sehingga kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia semakin melebar. Pemerintah sendiri selalu mencanangkan upaya penanggulangan kemiskinan dari tahun ketahun, namun jumlah penduduk miskin tidak juga mengalami penurunan yang signifikan, walaupun data di BPS menunjukkan kecenderungan penurunan jumlah penduduk miskin, namun secara kualitatif belum menampakkan dampak perubahan yang nyata malahan kondisinya semakin memprihatinkan tiap tahunnya. Dengan terjadinya krisis moneter pada tahun 1997 telah mengakibatkan jumlah penduduk miskin kembali membengkak dan kondisi tersebut diikuti pula dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tajam. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Berbagai upaya penanggulangan kemiskinan yang telah diambil pemerintah berfokus pada :</span></div>
<ol>
<li><span style="font-size: small;">Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui upaya padat karya, perdagangan ekspor serta pengembangan UMKM,</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan (KB, kesejahteraan ibu, infrastruktur dasar, pangan dan gizi</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Pemberdayaan masyarakat lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang bertujuan untuk membuka kesempatan berpartisipasi bagi masyarakat miskin dalam proses pembangunan dan meningkatkan peluang dan posisi tawar masyarakat miskin, serta</span><span style="font-size: small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: small;">Perbaikan sistem bantuan dan jaminan sosial lewat Program Keluarga Harapan (PKH). </span></li>
</ol>
<span style="font-size: small;"> </span><div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Salah satu aspek untuk melihat kinerja perekonomian adalah seberapa efektif penggunaan sumber-sumber daya yang ada sehingga lapangan pekerjaan merupakan concern dari pembuat kebijakan. Angkatan kerja merupakan jumlah total dari pekerja dan pengangguran, sedangkan pengangguran merupakan persentase angkatan kerja yang menganggur. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjemDSZLXtRKuSt2QvjW1T8rHKr3yYBQgNAFLJaYr1e8fJ3spHpgKsMMVQ7tT4gxfGl7DTCp8HUE7xnhGMfdqNOYTZxmsJfrDkb-isQsJ-CRWGPCvfuwwzN3tAsHVUeXJsUUCGVUxtGErf/s1600/ngang.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjemDSZLXtRKuSt2QvjW1T8rHKr3yYBQgNAFLJaYr1e8fJ3spHpgKsMMVQ7tT4gxfGl7DTCp8HUE7xnhGMfdqNOYTZxmsJfrDkb-isQsJ-CRWGPCvfuwwzN3tAsHVUeXJsUUCGVUxtGErf/s400/ngang.jpg" /></a></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Grafik di atas menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia mengalami ratifikasi atau naik turun. Ini berarti Indonesia sudah cukup untuk bisa untuk mengentaskan pengangguran dan mulai menciptakan lapangan kerja sendiri atau usaha untuk meningkatkan pendapatan negara. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Pertumbuhan ekonomi biasanya diikuti oleh terciptanya lapangan pekerjaan yang baru. Ketika ekonomi bertumbuh, berarti terdapat pertumbuhan produksi barang dan jasa. Ketika hal ini terjadi maka kebutuhan akan tenaga kerja untuk memproduksi barang dan jasa pun akan tumbuh. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> Pertumbuhan ekonomi dan pengangguran memiliki hubungan yang erat karena penduduk yang bekerja berkontribusi dalam menghasilkan barang dan jasa sedangkan pengangguran tidak memberikan kontribusi. Studi yang dilakukan oleh ekonom Arthur Okun mengindikasikan hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran, sehingga semakin tinggi tingkat pengangguran, semakin rendah tingkat pertumbuhan ekonomi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jadi menurut pendapat saya, hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan lapangan pekerjaan dan kemiskinan adalah sangat berkaitan. Mulai dari angka penduduk yang meningkat terutama pada negara Indonesia, lalu menghasilkan berbagai faktor dari pihak manapun mulai dari meningkatnya masyarakat yang kelaparan karena masyarakat tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya, hingga pada lapangan pekerjaan yang semakin sempit yang akan menyebabkan terjadinya pengangguran jika Pemerintah hanya membuka lowongan pekerjaan bagi yang sudah menginjak bangku sekolah atau bagi yang mempunyai keterampilan khusus. Itu sangat tidak adil jika dibandingkan dengan masyarakat yang hanya bisa bertani atau memulung sampah atau yang mempunyai profesi kecil di daerah-daerah kalangan masyarakat menengah ke bawah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sumber : http://ditaoctalina.blogspot.com/2012/11/hubungan-antara-pertumbuhan-penduduk.html<br />Edit : http://blogpki.blogspot.com</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-56945949662111960222013-07-05T02:05:00.002-07:002013-07-05T02:05:44.229-07:00Hubungan Pertumbuhan Penduduk Dengan Kesejahteraan <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://anwarriyants.files.wordpress.com/2012/12/selamatkan-bumi-kita-dari-bahaya-ledakan-penduduk1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://anwarriyants.files.wordpress.com/2012/12/selamatkan-bumi-kita-dari-bahaya-ledakan-penduduk1.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi yang dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu sewaktu-waktu, dan untuk dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. <br /> Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode.<br />
<br /> Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. <br /> Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap “kurang penduduk” bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi. Saat ini percepatan pertumbuhan penduduk mencapai 1,3 persen per tahun. Ini sudah mencapai titik yang membahayakan dan harus segera ditekan dengan penggalakan program Keluarga Berencana (KB). Jika upaya mengatasi laju pertumbuhan penduduk ini tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka mustahil sasaran perbaikan kesejahteraan rakyat dapat tercapai.oleh karena itu kita memerlukan terobosan-terobosan baru untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program-program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah,seperti Keluarga Berencana (KB). Bahkan Presiden pun ikut mengajak <br /> BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dan Pemda serta LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk meningkatkan sosialisasi penyuluhan KB.Sebab itu, Presiden SBY meminta agar seluruh pejabat melibatkan diri untuk mendukung program KB agar benar-benar berhasil, sehingga masa depan masyarakat Indonesia menjadi cerah, karena berapa pun pertumbuhan ekonomi yang dicapai jika pertumbuhan penduduk terus membengkak, maka kesejahteraan rakyat tidak akan pernah berhasil. Presiden juga mengatakan, pembangunan masyarakat Indonesia perlu memprioritaskan kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan, seperti anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar,dan masih banyak contoh lainnya. <br /> Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Sjarief menyatakan, Indonesia harus segera mengerem laju pertumbuhan penduduk. Maklum, saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia memang cukup tinggi, yakni 2,6 juta jiwa per tahun. “Jika ini tidak diatasi, maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk,” kata Sugiri, kemarin. <br /> Tahun ini, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 230,6 juta jiwa. Tanpa KB, 11 tahun lagi atau pada 2020, penduduk Indonesia akan mencapai 261 juta manusia. <br /> Tetapi jika KB berhasil menekan angka laju pertumbuhan 0,5% per tahun, maka jumlah penduduk 2020 hanya naik menjadi sekitar 246 juta jiwa. Ini berarti KB bisa menekan angka kelahiran sebanyak 15 juta jiwa dalam 11 tahun, atau 1,3 juta jiwa dalam setahun. <br /> Jika penurunan laju pertumbuhan penduduk sebanyak itu bisa tercapai, berarti negara bisa menghemat triliunan rupiah untuk biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan. Selain itu, dengan jumlah kelahiran yang terkendali, target untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan ibu dan anak, pengurangan angka kemiskinan, dan peningkatan pendapatan per kapitan dapat lebih mudah direalisasikan. <br /> Sugiri memaparkan, pada 2006 rata-rata angka kelahiran mencapai 2,6 anak per wanita subur. Angka tersebut tidak berubah pada 2007, sedangkan laju pertumbuhan penduduk rata-rata masih 2,6 juta jiwa per tahun. <br /> Untuk bisa menekan angka kelahiran sampai 1,3 juta jiwa setahun, BKKBN menargetkan tahun ini peserta KB baru dari keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera mencapai 12,9 juta keluarga. <br /> Sugiri mengakui, pelaksanaan Progam KB kini kurang berdenyut seperti era Orde Baru. Pasalnya, di era otonomi saat ini, pemerintah daerah yang jadi ujung tombak pelaksanaan program justru loyo. Selain itu, BKKBN juga kekurangan petugas lapangan. Saat ini KB didukung oleh 22.000 petugas, “Kami butuh 13.000 penyuluh lagi.” <br /> Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk indonesia adalah sebagai berikut: <br /> 1.kelahiran <br /> 2.kematian <br /> 3.perpindahan penduduk(migrasi) <br /> Migrasi ada dua,migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk(imigrasi),dan yang dapat mengurangi jumlah penduduk disebut imigrasi keluar(emigrasi). <br />
<br /> a. Kelahiran (Natalitas)<br /> Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas) <br /> Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain: <br />Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.<br />Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.<br />Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.<br />Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.<br />Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi. <br /> Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.<br /> Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain: <br />Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.<br />Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.<br />Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.<br />Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.<br />Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan. <br /> <br /> b. Kematian (Mortalitas) <br /> Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. <br /> Banyaknya angka kematian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung kematian(pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). <br /> 1.faktor pendukung kematian(pro mortalitas) <br /> Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:<br /> - Sarana kesehatan yang kurang memadai.<br /> - Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan<br /> - Terjadinya berbagai bencana alam<br /> - Terjadinya peperangan<br /> - Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri<br /> - Tindakan bunuh diri dan pembunuhan. <br /> 2.faktor penghambat kematian(anti mortalitas) <br /> Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:<br /> - Lingkungan hidup sehat.<br /> - Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.<br /> - Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.<br /> - Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.<br /> - Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk <br /> <br /> Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk Lainnya: <br />Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang<br />semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri, peternakan, angka pengangguran meningkat, angka kesehatan masyarakat menurun, angka kemiskinan meningkat, pembangunan daerah semakin dituntut banyak, ketersediaan pangan sulit, pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit, angka kecukupan gizi memburuk dan muncul wanah penyakit baru.<br />
<br />
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :<br />
<ol>
<li>Penambahan dan penciptaan lapangan kerja dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.</li>
<li>Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan. Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.</li>
<li>Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi.</li>
<li>Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.</li>
<li>Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.</li>
<li>Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.</li>
</ol>
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk : <br /><ol>
<li>Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.</li>
<li>Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. </li>
</ol>
Kesimpulannya adalah bahwa pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.<br />
<br />
Sumber : http://ivannirvana.blogspot.com/2013/01/hubungan-pertumbuhan-penduduk-dengan.html<br />Edit : http://blogpki.blogspot.comAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-7231762875497493622013-07-05T01:18:00.002-07:002013-07-05T01:24:28.965-07:00Hubungan Kependudukan Dengan Lingkungan Hidup <div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://astekita.files.wordpress.com/2011/03/kali-dan-rumah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://astekita.files.wordpress.com/2011/03/kali-dan-rumah.jpg" height="222" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>BAB I </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"> </span><span style="font-size: small;"><br /></span><span style="font-size: small;"> <b>1.1. Latar Belakang Masalah</b></span><br />
Manusia hidup di dunia ini menentukan atau ditentukan lingkungannya. Lingkungan dapat berubah berdasarkan perubahan sikap dan perilaku manusia. Kepadatan penduduk, memerlukan tingkat kebutuhan alias pangan, sandang, dan perumahan akan meningkat. Alam menjadi bebas, dan menanggung segala resiko yang dibutuhkan manusia. Alam secara fisik dapat diekspolitasi secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Memang benar, bumi ini dijadikan untuk kebutuhan manusia dan manusialah yang diamankan Allah untuk memakmurkannya. Dengan amanah itu, bukan berarti secara semena-mena manusia mengeksploitasi ntanpa mempertimbangkan kemampuan sumber daya alam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam penggunaan sumber daya alam, baik hayati maupun nabati dapat mempengaruhi kondisi lingkungaan bahkan dapat merombak sistem kehidupan yang tidak berimbang dan serasi antara kehidupan itu sendiri.<br />
Manusia secara sadar atau tidak sadar telah terjebak dalam pemanfaatan sumber daya alam. Tidak mempertimbangkan dampak akan timbul terhadap lingkungaqn (ecologi the environmental).<br />
Keadan seperti ini dialami oleh beberapa negara di dunia ini. Dinegara-negara berkembang dengan alasan mempercepat pembangunan disegala bidang untuk meningkatkan kesejahteran rakyat tidak menyadari dari suatu perubahan. <br />
<br />
Indonesia adalah negara yang mempunyai kepadatan penduduk terbasar kelima dunia. Di satu sisi mempercepat pelaksanaan pembangunan. Di sisi yang lain percepat pertumbuhan penduduk semakin tinggi. Dalam konsep pembangunan nasional jumlah penduduk yang begitu besar menjadi modal dasar pembangunan dan bisa menjadi beban pembangunan. Jumlah penduduk yang begitu besar sedangkan sumber daya manusia sangat rendah di akan rentang terhadap masalah kemiskinan. Kemiskinan terjadi akibat adanya ketidak seimbang dalam perolahan atau penggunaan sumber daya alam atau ketidak mampuan manusia. Pertumbuhan penduduk dengan segala permasalahannya akan sangat berpengaruh terhadap sumber daya alam (SDA) baik secara kuantitaf maupun kualitatif terutama terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal ini membawa implikasi yang cukup berat bagi upya peningkatan kesejahteraan manusia. Pengaruh langsung dari pertumbuhan penduduk terhadap sumber daya alam dapat dilihat dari kehidupan nyata masyarakat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Terjadinya banjir dan erosi di musim hujan, kekeringan di musim kemarau akibat penebangan hutan yang berlebihan. Pencemaran air, udara, darat secara alngsung menurunkan kualitas sumber daya alam sebagai akibat pembangunan industri dari teknologi. Eksploitasi sumber daya alam mineral dan minyak bumi dilepas pantai menyebabkan kerusakan sumber daya hayati di laut dan masih banyak lagi kasus-kasus lain.<br />
Kasus lingkungan merupakan suatu ralita kontenporer yanag melabihi batas-batastoleransi dan kemampuan adaptasi lingkungan, proliferasi malapetaka lingkungan (environmental) telah mencapai titik kulminasi yang terus berdampak dramtis.<br />
<br />
<b>1.2. Rumusan Masalah</b><br />
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, memahami dan menanggulangi kerusakan lingkungan tidak mudah. Dia selalu terkait dengan perilaku manusia baik masa lalu, sekarang maupun akan dating. Terutama memahami nilai-nilai lingkungan “bratic kumunity” sehingga dalam mengambil kebijakan sedapat mungkin menghindari kerusakan lingkungan. Oleh karena itu harus diperlukan kemampuan intelektual dengan pendekatan komprehensif dalam pemecahannya. Dengan demikian permasalahan yang akan ditarik adalah :<br />
Bagaimana dampak kepadatan penduduk terhadap ligkungan hidup ? <br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">BAB II</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.1. Tinjauan Pustaka</b><br />
2.1.1. Kependudukan</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertumbuhan penduduk telah menjadi salah satu masalah kemanusiaaan yang paling fundamental pada masa sekarang ini. Penigkatan jumlah penduduk mendesak negara-negara dunia untuk menghadapi masalah persediaan sandang dan pangan serta perbekalan-perbekalan yang cukup untuk penduduk dan masyarakat. Indonesia yang merupakan negara terbesar dengan jumlah penduduk kurang lebih 210 juta jiwa tidak terlepas dari tekanan akan kebutuhan sandang, pangan dan perumahan. Menurut P. Santoso (1996:190) berdasarkan data tahun 1999 penduduk Indonesia berusia muda 30 tahun 63,6% yang masuk pasar kerja bertambah meningkat dengan jumlah pencari kerja sebesar kurang lebih 2,2 juta dari jumlah angkatan kerja 80 juta sedangkan tingkat pengangguran 2,79%. Jumlah penduduk di pulau Jawa, Madura dan Bali sangat padat. Hal ini terjadi selain karena proses kelahiran semakin tinggi, juga karena faktor urbanisasi. Penduduk diluar pulau Jawa dan Madura beranggapan memperoleh pekerjaan yang paling mudah di pulau Jawa. Sebab di pulau Jawa terdapat pabrik-pabrik industri. Untuk mengatasi kepadatan penduduk, perlu pengembangan perluasan pembangunan industri di pulau Jawa., dapat juga mengoptimalkan program transmigrasi dari pulau Jawa ke pulau yang luas wilayah arealnya. Menurut Iwan Sukitna (t,th:20) pertumbuhan penduduk semakin tinggi telah membatsi kesempatan untuk menyempurnakan standar hidup dan kualitas kehidupan manusia. Disamping keinginan untuk mendapatkan standar hidup yang layak semakin tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Semakin bertambah penduduk, semakin terkuras akan sumber daya alam, lingkungan terjepit akibatnya terjadi eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan secara semana-mena. Bahkan terjadi konflik antara sesama manusia. Pertumbuhan penduduk dengan kepadatan yang lebih besar dan menimbulkan kemiskinan menurut Quraish Shihab (1996:410) kemiskinan terjadi akibat adanya ketidak seimbangan dengan perolehan atau penggunaan sumber daya alam. Atau karena keengganan manusia menggali sumber daya alam itu untuk mengangkat kepermukaan yang menunjukkan bahwa kemiskinan terjadi karena pertama populasi penduduk sangat padat tidak seimbang dengan sumber daya alam yang tersedia, kedua rendahnya sumber daya manusia. Menurut John P. Haldren dalam N. Doedjoeni (1986:91) bahwa kemiskinan yang sekarang merajalela dapat ditekan dengan latar belakang persediaan sumber-sumber daya alam yang dikandung oleh lingkungan, berbagai kegiatan manusia untuk mempertahankan hidup ternyata lebih mengurus ke tindakan-tindakan over-eksploitasi lingkungan. Sehingga hal ini akan merugikan bagi dirinya sendiri dan generasi yang akan dating. Dengan rusaknya lingkungan sebagai ekosistem, proses daur ulang (recyeling) yaitu pemulihan sumber daya terganggu atau menjadi macet sama sekali.<br />
<br />
Menurut D. Duldjoeni (1986:92), semakin padat penduduk dan terjadi kelebihan penduduk semakin pula terjadi over eksploitasi terhadap lingkungan alam pula terjadi dengan akibat sumber daya alam menipis dan penduduk semakin miskin.<br />
Problema kependudukan tentu memperparah kondisi lingkunganhidup. Jumlah penduduk yang lebih besar sebagai modal dasar pembangunan adalah suatu realita dan menjadi kesuitan terbesar, apabila dipandang dari sudut ekonomi.<br />
Akan tetapi kepadatan dan pertumbuhan penduduk tidak dibarengi dengan pemerataan penduduk dan peningkatan sumber daya manusia. Tentu akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan pada akhirnya sumber daya alam akan sebagai beban dan akan terkuras habis.<br />
Dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Kebutuhan akan hidup lebih besar, maka sumber alam tertekan, misalnya keperluan akan air untuk irigasi, air minum, rekreasi dan lain-lain akan menigkat, sedangkan debit air dan kemampuan alam menahan air semakin kurang. Akibatnya menurut Gatot P. Soemartono (1996:91) masalah yang timbul adalah bahwa kamiskinan dan keterbelakangan penghayatan lingkungan hidup mendesak keprluan untuk mengelola sumber daya alam secara tepat dan efektif sehingga kurang mengindahkan faktor lingkungan hidup.<br />
<br />
2.1.2. Lingkungan Hidup<br />
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk lainnya. (pasal 1 butir 1 UULH). <br />
Dalam penjelasannya, lingkungan hidup merupakan sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial yang mempengaruhi kelangsungan perilaku kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.<br />
Menurut Emil Salim (1987:34) lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang ditempati dan mempengaruhi hal yang hiduptermasuk kehidupan manusia.<br />
Dari pengertian ini ruang yang dimaksud adalah lingkungan dan faktor-faktor yang dijangkau oleh manusia seperti alam, faktor politik, faktor ekonomi dan faktor sosial.<br />
Menurut Suyono (1979:20) lingkungan hidup adalah lingkungan hidup fisik atau jasmani yang mencakup dan meliputi semua unsur dan faktor fisik yang terdapat dialam.<br />
Pngertian lingkunga seperti ini hanya mencakup lingkungan hayati, yaitu lingkunga manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Karena ketiga lingkungan inilah secara langsung merasakan kemanfaatan dan kerusakan lingkungan.<br />
Selanjutnya menurut Otto Soemarwato (1980:30) lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.<br />
Secaara teoritis pengertian ruang sangaat luas, tetapi secara praktis kurang dibatasi menurut kebutuhan yang ditentukan.<br />
RM. Gatot P. Soemartono (1996: 17-18) mendefenisikan lingkungan adalah ruang dimana baik makhluk hidup maupuntidak hidup berada dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi baik secara fisik maupun non fisik sehingga mempengaruhi kelangsungan kehidupan makhluk hidup tersebut khususnya manusia.<br />
Dari pengertian lingkungan yang dikemukakan itu, manusia adalah subyek lingkungan berpotensi untuk mengeksploitasi dan eksplorasi lingkungan (sumber daya alam).<br />
Dalam pemanfaatan sumber daya alam menurut Niniek Suparni (1994: 16-17) terdapat dua pandangan. Pertama manusiaa adalah sekedar satu unsur lingkungan hidup. Pandangan ini mempunyai kecenderungan untuk mendapatkaan lingkunga hidup dalam keadaan alami. Usaha domestikasi yang lebih menjamin kemungkinan terpenuhiya secara hayati, merupakan upaya manusia untuk memperbesar manfaat ligkungan sedangkan resiko lingkungan diperkecil.<br />
Kedua, manusia menempati posisi yang terpisah dari lingkungan. Bergeofisik dan dalam posisi yang demikian, manusia mempunyai kedudukan sebagai pihak yang berhak menguasai, mengelola dan mengeksploitasi sumber daya alam secaraa maksimal untuk kehidupan material.<br />
Menurut pandangan ini persoalan limbah dan pencemaran lingkungan dianggap sebagai milik publik yang dapat dimanfaatkaan setiap orang secara bebas. Sampah limbah dan pencemaran mengganggu pihak lain atau lingkungan adalah masalah masalah eksternal.<br />
Disamping kedua pandangan itu menurut Niniek Suparni (1994:17) ada juga pandangan yang berpendirian bahwa manusia tidak hanya bertindak sebagai pihak yang berhak menguasai alam dan mengelolanya, tetapi juga bertindak sebagai bagian dari lingkungan bergeofisik.<br />
Dalam posisi yang demikia, maka setiap perubahan yang dilakukan manusia terhadap alam berpengaruh terhadap manusia dan habitat lainnya. Sikap dan perilaku manusia yang tidak arif terhadap alam, maka alaam akan berbalik memusuhinya. Oleh karena itu, manusia harus bersikap arif untuk membangun keselarasan hidupnya dengan lingkungan alam, sehingga kehidupan manusia dengan makhluk lainya akaan dapat dicapai secara optimal. Terpeliharanya lingkungan (ecologi) pada titik keseimbangan yang selaras dan serasi pada kondisi yang lebih luas.<br />
Menurut P. Joko Subagyo (1999:16) bahwa perubahan-perubahan terhadap lingkungan dapaat mempengaruhi hidup dan kehidupan baik secara langsung dan tidak langsung. Perubahan lingkungan terjadi karena tidak seimbangnya susunanorganik atau kehidupan yang ada. Akibatnya pun belum dapat dirasakan secara langsung, baik kehidupan manusia atau kehidupan lainnya. Namun terasa setelah regenerasi.<br />
Untuk menciptakan kehidupan dan lingkungan yang seimbang sangat tergantung dari kegiatan manusia. Sedangkan kegiatan manusia sangat dipengeruhi oleh kesadaran manusia itu sendiri dalam mengelola dan membina lingkungan.<br />
Menurut Joko Subagyo (1999:17) kesadaran terhadap lingkungan tidak hanya bagaaiman menciptakan suaatu indah dan bersih saja, namun kewajiban dan tanggung jawab setiap manusia untuk menghormati hak-hak orang lain atau sekelompok (perusahaan) yang hanya mengejar kepentingannya tanpa memperhatikan dampaak dari hak orang lain.<br />
Skiphi dalam Supartowijoyo (1999:2) bahwa eksploitasi sumber daya alam tanpa mengindahkan lingkungan, nampaknyatak kenal kompromi dan kerap meluas tiada henti melanda biosfer dengan rentetan kompleksitas konsekuensi yang problematik.<br />
<br />
2.1.3. Kebijaksanaan Lingkungan<br />
Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup rakyat. Proses pelaksanaan pemangunan di satu pihak mengalami permasalahan jumlah penduduk yanag lebih besar dengan tingkat pertambahan penduduk yang tinggi. Di lain pihak sumber daya alam terbatas.<br />
Menurut Gato P. Soemartono, (1996:199) bahwa pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, harus dibarengi dengan upaya pelestarian kemampuan lingkunganhidup yang serasi dan seimbang.<br />
Dalam rangka mengeksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam perlu ada perbedaaan atas sumber daya alam yang diperbaharui, seperti minyak, batu bara dan gas alam. Disamping itu sumber daya alam dapat pula terdiri dari tanah, air, tanaman, pepohonan, sumber equities dilaut maupun di darat dan sumber mineral.<br />
Dengan demkian,pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat adalaah pembangunaan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup (pasal 1 butir 13 UULH).<br />
Ada tiga faktor yang tercakup paada pembangunan berwawasan lingkunga, yaitu (1) pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, (2) pembangunan kesenambungan, (3) peningkatan kualitas hidup.<br />
Menurut Emil Salim (1998: 169-173) dalam melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan ada 5 faktor yang harus diperhatikan :<br />
1. Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran salin membutuhkan satu dengan yang lainnya.<br />
2. Kemampuan meyerasikan kebutuhan dengan kmamapuan sumber alam dalam menghasilakn barang dan jasa.<br />
3. Mengembangkan sumber daya manusia agar mampu menanggapi tantangan pembangunan tanpa merubah lingkungan..<br />
4. Mengembangkan kesadaraan lingkungan dikalangan masyarakat sehingga tumbuh menjadi kesadaran berbuat.<br />
5. Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat mendayagunakan dirinya untuk mengatakan partisipaasi masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup.<br />
Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan wawasan lingkungan telah dikeluarkan beberapa perangkat aturan tentang pengelolaan lingkungan hidup diantaranya :<br />
1. UU No.23 Tahun 1977 tentang Pokok-Pokok Lingkungan Hidup<br />
2. Peraturan Pemerintah (PP) No.29 Tahun 1989 tentang Analisa Dampak Lingkungan <br />
3. PP 20 Tahu 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air<br />
4. UU No.5 Thaun 1990 tentang Konsevasi Sumber Daya Alam Hayati dan Eksploitasinya.<br />
5. PP No.5 Tahun 1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tira<br />
6. Keputusan Presiden (Kepres) tentang Badan Pengawasan Dampak Lingkungan (BADAL)<br />
Subtansi dari aturan-aturan tersebut adalah untuk pengendalian lingkungan hidup dari eksploitasi sumber daya alam. Disamping itu aturan-aturan tentang lingkungan hidup menjadi landasan yuridis bagi penegakan hukum untuk menindas oknum-oknum yang secara bebas mengeksploitasi lingkungan tanpa menghiraukan dampak negatif yang merusak sistem ekologi.<br />
Kebijakan tentang peningkatan pertumbuhan ekonomi yang positif terutama membuka lahan-lahan produktif yang baru pembangunan industri dan teknologi harus dibarengi dengan pemerataan penduduk daalam wilayah republik Indonesia program transmigrasi, keluarga berencana (KB) sebagai suatu alternatif penanggulangan kepadatan penduduk. Instrumen hukum dipakai sebagai alas an legal untuk menghukum perbuatan pencemaran lingkungan. Dalam hal ini, instrumen hukum ini bisa dalam bentuk perdata serta hukum kriminal (pidana).<br />
<br />
Hukum Perdata. <br />
Dua dasar hukum yang lebih umum dari hukum perdata (civil law) adalah kelalaian kealpaan (negligence) dan pertanggungan ketat (street liability). Konsep kelalaian menegaskan bahwa suatu kewajiban bagi pihak penyebab dampak untuk berhati-hati.<br />
Menurut tictenberg dalam Addinulyakin (1997:133) bahwa secara prinsipal pada dasarnya pendekatan hukum yang brdaasarkaan pada hukum kelalaian itu adaalah sejalan sesuai dengan prinsip efisiensi. Prinsip pertanggung jawab ketat memaksa pihak-pihak yang menimbulkan resiko lingkungan untuk menanggulangi bahayaa yang ditimbulkan. <br />
Dalam kebijaksanaan lingkungan pendekatan hukum perdata adalaah sering dilengkapi penggunaan hukum pidana. Pemerintah dalam hal ini bertindak sebaagai penuntut (prosecutor) sekaligus sebaagai agen masyarakat yang karena dampak akibat kegiatan pihak pelaku pencemaran. <br />
<br />
Hukum Pidana<br />
Hukum pidana (criminal law) merupakan dasar yang berguna bagi para penegak hukum sebagaai kerangka atau konsep penanganaan pelanggaraan daan atau tindakan kejahatan lingkungan. <br />
Penegakan hukum tidak selaalu efektif. Banyakfaktor yang mempengaruhi penegakan hukum seperti aspek budaya, kesadaran hukum serta kemampuan aparat pelaksana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.2. Analisis</b><br />
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional adalah penting untuk menanggapi tantangan pembangunan yang timbul dalaam kurun waktu tertentu secara tepat.. perubahaan terhadap struktur ekonomi, terlalu berat pada pertanian dan pengelolaan bahan mentah.<br />
Untuk itu struktur ekonomi perlu dibuat berdasarkan tahaap-tahap pembangunan rencana, sehingga berimbang struktur ekonomi tertuju pada struktur yang lebih berimbang antara sector pertanian, sector industri, dan sector jasa. <br />
Perubahan struktur ekonomi akan berdampak pada struktur lapangan kerja yang mempengaruhi perubahan struktur kehidupan masyarakat. Masyarakat akan terpola berdasarkan pada kelompok kerja yang mempunyai mata pencahariaan yang beraneka ragam. Perubahan-perubahan tersebut menimbulkaan sistim nilai baru apa yang dulu dinilai penting mungkin pada waktu mendatang dinilai lain. <br />
Proses perubahan sistim nilai dapat berakibat timbulnya situasi dan kondisi yang tidak menentu. Untuk mempertaahankan kepribadian bangsa diamping kenyataan menerima unsur kebudayaan lain. <br />
Masalah lain adalah pertumbuhan penduduk sangat besar dan penyebarannya tidak merata. Memberikan dorongan terhadap penggunaan ruang dan tanah, sangat besar. <br />
Kualitas penduduk menjadi masalah yang semakin meningkat. Untuk mendayagunakannya bagi pembangunan, penduduk perlu mempunyai tingkat produktivitas dan kualitas yang memadai bagi dari segi fisik maupun non fisik. Tanpa peningkatan ini penduduk yang besar akan dapat menimbulkan permasalahan dimasa depan dan merupakan beban pembangunan dan sumber daya alam. Dengan demikian, suatu kebutuhan menanggapi serba kepadatan penduduk, yaitu dibangunnya sentra-sentra pemukimam baru, terutama didorong oleh kegiatan ekonomi baru, pemukiman kembali, dan transmigrasi.<br />
Pembangunan yang membawa perubahan terhadap struktur sosial masyarakat tentu dimanfaatkan oleh golongan yang mempunyai kemampuan, keahlian dan bermodal, sehingga kelompok ini tumbuh lebih cepat dari golongan yang tidak mempunyai kemampuan, keahlian dan modal. Akibatnya terjadi kesenjangan melebar jurang pemisah antara kaya dan miskin.<br />
Kemiskinan merupakan salah satu faktor utama timbulnya kerusakan lingkungan, sehingga pembangunan menghilangkan kemiskinan berarti sejalan dengan perbaikan lingkungan hidup. Untuk mengurangi jurang pemisah antara kaya dan miskin ini, tingkat konsumsi golongan kaya perlu meningkatkan pendapatan golongan miskin. Kesemuanya itu mengharuskan dilaksanakan pola pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup.<br />
Konsep pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu kebijaksanaan yang tepat untuk menghidari kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam. Dalam konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan ada 2 aspek penting menjadi perhatian utama, yaitu lingkungan (ecology, the environment) dan pembangunan lingkungan (PBL) bermakna pembangunan yang baik dari sudut pandang ecology atau lingkungan (ecologically saund development). Berwawasan lingkungan berarti adanya keharmonisan hubungan antara manusia dengan alam (nature) atau lebih spesifik lagi antara masyarakat lingkungan fisiknya. Pada sisi lain pembangunan adalah proses perubahan yang terus-menerus yang ditandai antara lain melalui kegiatan pertumbuhan ekonomi, industri, sebagai modal untuk memenuhi kesejahteraan materi. Dalam konsep PBL, kedua aspek itu harus berjalan secara harmonis dan terpadu serta merupakan perhatian yang sama dalam kebijaksanaan pembangunan.<br />
Konsep dasar PBL berangkat dari gagasan bahwa sumber daya alam itu terbatas dalam memenuhi kebutuhan manusia (human needs) yang cenderung tidak terbatas, sehingga untuk generasi kini dan yang akan dating, pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah konsep pembangunan yang ingin menyelaraskan antara aktivitas ekonomi dan kesediaan sumber daya alam (natural resource) konsep pembangunan ini tidak hanya memperhatikan kepentingan generasi kini tetapi juga generasi akan datang.<br />
Pembangunan berwawasan lingkungan dapat terwujud apabila terpenuhi unsur-unsur kebijaksanaan lingkungan. <br />
<br />
2.2.1. Faktor Pengendalian<br />
Kerusakan lingkungan hidup baik diakibatkan oleh unsur alam maupun unsur manusia belum secara optimal tertanggulangi, seperti penyelewengan terhadap dana reboisasi hutan, ketidak pedulian perusahaan indutri dalam menggulangi limbah industri dan kurangnya pengawasan pemerintah terhadap kegiatan eksploitasi sumber daya alam. <br />
<br />
2.2.2. Faktor Transmigrasi<br />
Pelaksanaan transmigrasi bukan hanya sekedar untuk pemerataan penduduk, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Perlu studi kelayakan dan kajian yang komprehensif terhadap suatu daerah yang akan di tempat transmigrasi. Faktor budaya setempat, karakteristik lingkungan, baik tanah, ekologi, habitat hayati maupun non hayati. Demografi dan geografi sarana dan prasarana yang menunjang peningkatan sumber hidup rakyat yang sangat dibutuhkan. <br />
<br />
2.2.3. Faktor Kesejahteraan<br />
Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan sasaran pembangunan. Oleh karena itu pemerataan pembangunan dalam segala bidang sangat diperlukan. Penyediaan sumber daya alam, pemulihan lingkungan yang telah rusak. Harus memenuhi obyek sasaran. Masalah kemiskinan terjadi salah satu indikatornya adalah terjadi kesenjangan antara si miskin dan si kaya. Hilangnya rasa kepedulian orang kaya terhadap lingkungan sosialnya. <br />
Sumber daya manusia (SDM) rendah, karena itu pendidikan alternatif berupa kursus, pelatihan ketrampilan harus menyentuh masyarakat bawah. <br />
<br />
2.2.4. Faktor Pertumbuhan Ekonomi<br />
Aktivitas manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam adalah satu bidang utama bagi interaksi antara ahli ekonomi dan ahli ekologi. Sumber daya alam sebagai sumber pengembangan ekonomi. Tidak dapat dihindari secara praktis aktivit ekonomi dan lingkungan memang saling berinteraksi dan saling menguntungkan. Aktivis ekonomi menghendaki pertumbuhan ekonomi yang mantap untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pertumbuhan ekonomi diperlukan sebagai konsekuensi dari semakin meningkat jumlah penduduk dan standar hidup. <br />
<br />
2.2.5. Faktor Penegakan Hukum<br />
Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan lingkungan tidak efektif ketidak efektifan penegakkan hukum ada enam alasan.<br />
Pertama, pelaku kejahatan lingkungan tidak mematuhi hukuman yang dijatuhkan berupa penjara atau denda. Kedua, sulit untuk memonitor beratus ribu kegiatan eksploitasi sumber daya alam. Ketiga, tidak sepadan antara regerlasi tinggi dengan biaya monitor. Keempat, terlalu rendah sanksi hukum yang ditetapkan untuk mereka pelaku kejahatan. Kelima, lemahnya kemampuan pemerintah untuk mempengaruhi sikap masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pendidikan. Keenam, adanya mencari keuntungan yang berkembang di kalangan aparat hukum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>BAB III</b></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.1. Kesimpulan</b><br />
Kepadatan penduduk dengan kecepatan pertumbuhannya dapat menekan sumber daya alam, eksploitasi lingkungan semakin tinggi, kesejahteraan masyarakat semakin rendah, menimbulkan masalah kemiskinan.<br />
Konsep kebijaksanaan wawasan lingkungan, dapat ditegak apabila, penekanan terhadap pertumbuhan perataan penduduk, pengawasan terhadap aktivitas industri peningkatan pertumbuhan ekonomi peningkatan sumber daya manusia, maka kemampuan untuk mengangkat sumber daya alam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>3.2. Saran-saran</b><br />
Dalam rangka mengatasi kepadatan penduduk yang berimplikasi semakin tingginya jumlah kemiskinan, dalam perhitungan angka statistik, baik nasional maupun regional, perlu adanya kesadaran baru bahwa persoalan kependudukan dan kemiskinan bukan menjadi tanggung jawab sekelompok atau segolongan, bahkan selama ini ada kesan yang kuat disebagian masyarakat bahwa hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Paradigma berakhir seperti ini tidak lagi sesuai dengan fasilitas yang ada sekarang, maka perlu ada paradigma baru yang berfikir bahwa masalah kependudukan dan kemiskinan menjadi tanggung jawab bersama bagi semua komponen, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pengusaha, para politisi, para akademis, dan lain-lain karena kedua komponen tersebut sangat terkait dengan kehidupan ekonomi, politik, hukum, sosial budaya yang penekanannya kepada kesejahteraan masyarakat, yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.<br />
<br />
Referensi:</div>
<div style="text-align: justify;">
http://tirtarimba.blogspot.com/2012/05/kependudukan-dan-lingkungan-hidup.html<br />
Edit:</div>
<div style="text-align: justify;">
http://blogpki.blogspot.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-18920384412434126192013-07-05T00:51:00.000-07:002013-07-05T01:33:40.344-07:00Masalah Kependudukan Indonesia v.4<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/sex-ratio-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/sex-ratio-2.jpg" height="241" width="320" /></a></div>
Ingatkah kamu filosofi yang berkembang di sebagian besar masyarakat Indonesia pada waktu lalu, bahwa banyak anak banyak rezeki? Menurutmu benarkah filosofi tersebut? Masih relevankah dengan perkembangan zaman saat ini? Jika melihat perkembangan zaman, semakin mendesaknya kehidupan manusia akan kebutuhan hidup, namun semakin kecilnya peluang atau kesempatan dalam dunia kerja, rasanya kini filosofi itu lebih tepat menjadi: banyak anak banyak masalah. Karena pada kenyataannya, makin besar jumlah penduduk ternyata masih besar pula permasalahan yang timbul. <br />
<br />
A. Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Pertumbuhan Penduduk Dunia <br />
Jumlah penduduk di suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi atau perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Penduduk (population) Indonesia ialah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan, atau mereka yang telah terdaftar secara administrasi kependudukan dimana orang tersebut berdomisili. <br />
<br />
1. Pertumbuhan Penduduk di Indonesia. <br />
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan sehingga jumlah penduduknya terus mengalami peningkatan. Pelaksanaan sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus penduduk di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. <br />
<br />
Peta & Grafik Pertumbuhan Penduduk Indonesia <br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/perkembangan-penduduk-indonesia1.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/perkembangan-penduduk-indonesia1.jpg?w=500&h=326" /></a> <br />
<br />
Tabel & Grafik Pertumbuhan Penduduk Denpasar <br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/jumlah-penduduk-denpasar1.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/jumlah-penduduk-denpasar1.jpg?w=500&h=219" /></a> <br />
<br />
2. Pertumbuhan Penduduk Dunia <br />
Berdasarkan sensus yang telah dilakukan masing-masing negara di dunia, pada umumnya hampir setiap negara terus mengalami pertumbuhan penduduk. Menurut UNFPA, yaitu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan, melaporkan bahwa pada tahun 1804, yaitu kira-kira 200 tahun yang lalu, penduduk dunia hanya berjumlah 1 milyar jiwa. Pertumbuhan penduduk tidak sama di semua negara, ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Negara-negara maju pada umumnya mengalami pertumbuhan penduduk yang lambat, sebaliknya negara-negara terbelakang dan berkembang, pertumbuhan penduduknya jauh lebih tinggi. <br />
<br />
Grafik Pertumbuhan Penduduk Dunia <br />
<br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/perkembangan-penduduk-dunia.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/perkembangan-penduduk-dunia.jpg?w=500&h=339" /></a> <br />
<br />
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk <br />
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yaitu bertambah atau berkurang. Perubahan jumlah penduduk disebabkan adanya pertumbuhan penduduk, baik pertumbuhan positif, ataupun negatif. Faktor demografi meliputi tiga hal pokok, yaitu: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi (migrasi masuk dan migrasi keluar). Kelahiran akan menambah jumlah penduduk, sedangkan kematian akan mengurangi jumlah penduduk. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran di Indonesia. <br />
<br />
1. Penunjang Kelahiran (pronatalitas). <br />
Kawin di usia muda. Pandangan banyak anak banyak rezeki. Anak sebagai harapan bagi orang tua. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua. Anak laki-laki dianggap sebagai penerus keturunan. <br />
<br />
2. Penghambat Kelahiran. <br />
Keinginan untuk mempunyai anak dalam jumlah kecil. Penundaan usia kawin sampai selesai pendidikan untuk mendapat pekerjaan. Dilaksanakannya program Keluarga Berencana. Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk migrasi. <br />
Pertumbuhan Penduduk Alami, yaitu perkembangan penduduk yang disebabkan angka kelahiran lebih besar dari angka kematian. Angka kelahiran ialah rata-rata banyak bayi yang lahir dari tiap 1.000 orang penduduk dalam satu tahun (angka kelahiran kasar).<br />
Pertumbuhan Penduduk Migrasi ialah perkembangan penduduk yang disebabkan oleh perbedaan antara jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). <br />
<br />
C. Kepadatan Penduduk <br />
Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk agraris. <br />
<br />
1. Kepadatan Penduduk Aritmatika. <br />
Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km². Rumus Kepadatan Penduduk Aritmatik adalah sebagai berikut: <br />
<br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/aritmatika.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/aritmatika.jpg?w=305&h=100" /></a> <br />
<br />
2. Kepadatan Penduduk Agraris. <br />
Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah seluas 1 km², yang tanahnya dapat diolah untuk pertanian. Rumus Kepadatan Penduduk Agraris adalah sebagai berikut: <br />
<br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/agraris.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/agraris.jpg?w=305&h=87" /></a> <br />
<br />
D. Struktur Penduduk Indonesia <br />
Struktur penduduk adalah penggolongan penduduk menurut ciri tertentu. Struktur penduduk disebut juga komposisi atau susunan penduduk. Penggolongan yang sering dilakukan adalah penggolongan menurut umur, jenis kelamin, mata pencarian, agama, pendidikan, tempat tinggal, dan sebagainya. <br />
<br />
1. Susunan Penduduk. <br />
Menurut Umur dan Jenis Kelamin. Susunan penduduk menurut umur biasanya dikelompokkan dengan jarak masing-masing 4 tahun. Piramida penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: <br />
<br />
a. Piramida Penduduk Muda (Expansive). <br />
Bentuk piramida penduduk muda bagian atasnya besar, maka ke puncak makin sempit, sehingga berbentuk limas. Hal ini menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh, jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian (jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari usia dewasa); <br />
Grafik Piramida Expansive <br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-expansive1.png"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-expansive1.png?w=400&h=400" /></a> <br />
<br />
b. Piramida Penduduk Tetap (Stationer). <br />
Bentuk piramida ini di bagian atas dan bawahnya hampir sama, sehingga berbentuk seperti granat. Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian. Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa; <br />
Grafik Piramida Stationer <br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-stationer1.png"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-stationer1.png?w=400&h=334" /></a> <br />
<br />
c. Piramida Penduduk Tua (Constrictive) <br />
<br />
Bentuk piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk seperti batu nisan. Hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan. <br />
<br />
Grafik Piramida Constrictive <br />
<br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-constrictive1.png"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/piramida-constrictive1.png?w=400&h=329" /></a> <br />
<br />
2. Susunan Penduduk Menurut Tempat Tinggal. <br />
Susunan penduduk menurut tempat tinggal dapat dijadikan bahan perencanaan bidang pembangunan, antara lain dalam hal: Pengembangan kota, Pembangunan rumah di kota, Penyediaan lapangan kerja, Penyediaan air minum, Lalu lintas, Kebersihan dan Fasilitas. <br />
<br />
3. Susunan Penduduk Menurut Pendidikan. <br />
Susunan penduduk menurut pendidikan adalah penggolongan penduduk berdasarkan jenjang pendidikan yang diperoleh. <br />
<br />
4. Susunan Penduduk Menurut Lapangan Kerja atau Usaha. <br />
Susunan penduduk menurut pekerjaan/lapangan usaha menunjukkan jenis usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. <br />
<br />
E. Angka Beban Ketergantungan. <br />
<br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/usia-produktif-non-produktif.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/usia-produktif-non-produktif.jpg?w=310&h=233" /></a><br />
Manusia memerlukan kebutuhan untuk hidup, baik berupa kebutuhan pangan maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja dan berusaha. Angka beban ketergantungan (dependency ratio). Rumus Angka beban ketergantungan adalah sebagai berikut: <br />
<br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/beban-ketergantungan.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/beban-ketergantungan.jpg?w=301&h=74" /></a> <br />
<br />
F. Usia Harapan Hidup (Life Expectancy) <br />
<br />
Pengertian harapan hidup berbeda dengan lama hidup. Lama hidup atau panjang hidup yaitu jumlah tahun maksimum penduduk untuk dapat hidup. Harapan hidup adalah angka rata-rata jumlah tahun tambahan yang dapat diharapkan oleh seseorang pada umur tertentu untuk dapat hidup terus. Usia harapan hidup dari berbagai daerah, ataupun negara dibuat dalam satu daftar yang disebut indeks harapan hidup. <br />
<br />
G. Angka Perbandingan Laki-Laki dan Perempuan (sex ratio) <br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/sex-ratio-2.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/sex-ratio-2.jpg?w=310&h=231" /></a><br />
Sex ratio atau rasio jenis kelamin adalah angka perbandingan yang menunjukkan jumlah laki-laki dari setiap 100 orang perempuan yang terdapat di suatu wilayah pada waktu tertentu. Berdasarkan sensus penduduk Indonesia pada tahun 2000 yang lalu, rasio jenis kelamin penduduk Indonesia sudah di atas 100. Ini berarti jumlah penduduk laki-laki di Indonesia lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan. Berikut ini adalah Rumus Perbandingan Jenis Kelamin (Sex Ratio): <br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/sex-ratio.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/sex-ratio.jpg?w=308&h=59" /></a> <br />
<br />
H. Dampak Ledakan Penduduk dan Upaya Mengatasinya <br />
Ledakan penduduk adalah suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan yang melonjak naik (cepat) dalam jangka waktu yang relatif pendek (30-50) tahun. Sebagai akibat terjadinya ledakan penduduk adalah: Semakin meningkatnya jumlah pengangguran. Semakin bertambahnya angka kemiskinan. Semakin tingginya kekurangan pangan. Semakin berkurangnya luas lautan. <br />
<br />
I. Informasi Kependudukan Dalam Peta, Tabel, dan Grafik <br />
Informasi penduduk dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik. Peta yang menyajikan informasi tentang kependudukan disebut peta tematik. Peta dapat memberikan informasi kepada pengguna peta tentang kepadatan penduduk di Indonesia pada berbagai daerah. <br />
<br />
Berikut ini adalah contoh Peta Kepadatan Penduduk Kotamadya Bandung: <br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/penduduk_output.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/penduduk_output.jpg?w=500&h=389" /></a> <br />
<br />
Contoh Grafik Pertumbuhan Penduduk: <br />
<br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/grafik-pertumbuhan-jumlah-penduduk.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/grafik-pertumbuhan-jumlah-penduduk.jpg?w=500&h=335" /></a> <br />
<br />
Contoh Tabel Pertumbuhan Penduduk: <br />
<br />
<a href="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/tabel-pertumbuhan-penduduk.jpg"><img src="http://abelpetrus.files.wordpress.com/2012/09/tabel-pertumbuhan-penduduk.jpg?w=500&h=331" /></a> <br />
<br />
J. Migrasi dan Faktor Penyebab <br />
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat permanen dan ada pula yang bersifat non permanen. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan menetap. <br />
Jenis-jenis Migrasi. Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara, berdasarkan hal tersebut migrasi dibagi atas dua golongan yaitu: a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk antara satu negara dengan negara lain, dan; b. Migrasi Nasional, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Jenis-jenis Transmigrasi Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas: Transmigrasi umum, Transmigrasi khusus, Transmigrasi spontan atau swakarsa, Transmigrasi swakarya, Transmigrasi lokal, Transmigrasi bedol desa, dan Transmigrasi sektoral.<br />
Faktor Penyebab terjadinya Migrasi. Secara umum faktor-fakor yang menyebabkan terjadinya migrasi dapat disebutkan sebagai berikut: a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru; b. Faktor keselamatan, yaitu migrasi karena daerah yang sebelumnya sering dilanda bencana alam seperti longsor; dan c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan di tempat mereka sebelumnya. d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat. <br />
<br />
K. Dampak Positif dan Dampak Negatif Migrasi dan Usaha Penanggulangannya <br />
1. Dampak Positif Migrasi Internasional <br />
Dampak positif imigrasi: Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigran asing. Masuknya modal asing sehingga dapat mempercepat proses pembangunan karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang. Tercapainya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja Indonesia.<br />
Dampak positif emigrasi:Meningkatkan pendapatan orang-orang Indonesia yang bekerja di luar negeri. Mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap tenaga-tenaga ahli dari luar negeri. Memperkenalkan Indonesia kepada dunia melalui tenaga kerja, mahasiswa, dan sebagainya yang berada di luar negeri. <br />
<br />
2. Dampak Positif Migrasi Nasional <br />
Dampak positif transmigrasi: Termanfaatkannya lahan-lahan pertanian yang disebabkan oleh datangnya transmigran ke daerah-daerah yang kekurangan tenaga kerja. Meningkatkan taraf hidup para transmigran. Berkurangnya pengangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrasikan. Meningkatnya produksi.<br />
Dampak positif urbanisasi:Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di kota. Meluasnya kesempatan membuka usaha-usaha baru. Meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk desa yang berurbanisasi ke kota.<br />
Dampak positif ruralisasi:Apabila penduduk kota yang pindah ke desa merupakan tenaga kerja terdidik, dapat menjadi pendorong pembaharuan di desa. Tenaga terampil yang pindah dari kota ke desa, dapat membantu kekurangan tenaga terampil di desa. <br />
<br />
3. Dampak Negatif Migrasi Internasional <br />
Dampak negatif imigrasi: Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa. Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baik. Munculnya kecemburuan sosial antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja dalam negeri.<br />
Dampak negatif emigrasi:Tidak terpenuhinya jumlah tenaga ahli Indonesia. Buruknya citra Indonesia akibat ulah emigran yang tidak baik. <br />
<br />
4. Dampak Negatif Migrasi Nasional <br />
Dampak negatif transmigrasi:Dana yang diperlukan untuk transmigrasi sangat besar. Terjadinya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran. Ketidakseimbangan luas lahan yang tersedia dengan jumlah orang yang ditransmigrasikan.<br />
Dampak negatif urbanisasi:Tenaga terampil di desa berkurang dengan berpindahnya tenaga terampil ke kota. Penduduk yang tinggal di desa kebanyakan orang-orang tua. Timbulnya permukiman-permukiman kumuh akibat sulitnya perumahan. Padatnya lalu lintas di kota sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.<br />
<br />
Sumber : http://abelpetrus.wordpress.com/geography/permasalahan-penduduk/ Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-77468288701230527962013-07-05T00:34:00.005-07:002014-04-13T20:56:35.938-07:00Info Lomba<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: medium;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>LOMBA BLOG 2014</b></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan tema "Kependudukan di Indonesia"</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> </span> </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><b><span style="font-size: large;">Persyaratan:</span></b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Peserta lomba Blog Kependudukan usia 15 – 24 tahun. Peserta adalah Warga Negara Indonesia dan wajib mencantumkan kategori yang diikuti.</li>
<li>Penulisan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.</li>
<li>Tema tulisan mengenai “Kependudukan di Indonesia”, dengan target pembaca sesuai dengan kategori yang dipilih.</li>
<li>Topik tulisan dapat memilih salah satu dari persoalan pengaruh pertambahan penduduk terhadap pembangunan bangsa dimasa mendatang yaitu : Pengaruh Pertambahan Penduduk terhadap Kesejahteraan Sosial Ekonomi ; Pengaruh Pertambahan Penduduk terhadap Kualitas Hidup Manusia, Kehidupan Sosial, Budaya dan Agama; Pengaruh Pertambahan Penduduk terhadap Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara; Pengaruh Pertambahan Penduduk terhadap Keseimbangan Lingkungan dan Kelestarian Alam.</li>
<li>Tulisan terpasang pada Blog dengan segala variasi rubrik, serta tampilan artistik dan kemudahan mengakses. Diharapkan tulisan mencakup persoalan Kependudukan di Indonesia dan solusi yang ditawarkan.</li>
<li>Penilaian meliputi cara penulisan dengan bahasa Indonesia sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan, Sistematika Penyampaian, serta Ide Kreatif yang dikemukakan. Terutama bentuk visual, tampilan, baik dengan gambar ilustrasi maupun foto terkait. Termasuk interaksi dengan pengguna.</li>
<li>Pemenang lomba I, II, dan III tahun 2013 tidak diperkenankan mengikuti kembali lomba di tahun 2014 ini.</li>
<li>Lomba diadakan sejak diumumkan dan alamat Blog dikirimkan, bisa lewat email atau per pos ke pihak Arswendo Atmowiloto (atmochademas@yahoo.com / sonywibisonoaja@gmail.com), Jl. M. Saidi 34A, Petukangan Selatan – Jakarta 12270, paling lambat diterima tanggal 04 Juli 2014 (tembusan disampaikan ke Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat melalui e-mail ke alamat : penduk_jabar@yahoo.com danper pos ke Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Jalan Surapati No. 122 – Bandung).</li>
<li>Tim penilai pusat akan menyeleksi Blog peserta untuk penetapan 10 besar terbaik dari 33 provinsi. Dari 10 besar terbaik akan diundang ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2014 untuk mengikuti lomba penetapan pemenang I, II dan III tingkat nasional (biaya transport dan akomodasi peserta di tanggung DITPENDUK).</li>
<li>Lomba tingkat nasional akan diadakan di Jakarta, pada tanggal 15 Agustus 2014.</li>
<li>Pemenang terbaik tingkat nasional I, II, dan III akan diundang untuk mengikuti acara peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus dan mengikuti acara Bapak Presiden dalam Pembacaan Nota Keuangan di Gedung DPR RI bersama para pemenang lomba tingkat nasional dari instansi lain seluruh Indonesia.</li>
<li>Hadiah bagi para pemenang tingkat nasional adalah : Pemenang I, sebesar Rp. 7.000.000 Pemenang II, sebesar Rp. 5.000.000 Pemenang III, sebesar Rp. 3.000.000 Selain menerima hadiah uang, para pemenang juga menerima sertifikat. 13. Dalam lomba ini tidak diadakan surat menyurat, dan keputusan Dewan Juri yang diketuai Arswendo Atmowiloto, tidak dapat diganggu gugat. </li>
</ol>
Sumber : Pamflet info Lomba di Mading SMA Negeri 1 Sungailiat Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-85331423140152555522013-07-04T06:19:00.001-07:002013-07-04T06:19:09.074-07:00Masalah Kependudukan Indonesia V.3<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/keluarga_berencana_ilustrasi_110110193709.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/keluarga_berencana_ilustrasi_110110193709.jpg" height="231" width="320" /></a></div>
<br />
Permasalahan kependudukan adalah salah satu masalah yang harus di hadapi di setiap negara, bukan tidak mungkin jika angka kelahiran dari tahun ke tahun akan meningkat, pemerintah akan kesulitan untuk mensejahterakan rakyat karena dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia meningkat dan anggaran untuk membantu rakyat menengah kebawah juga ikut meningkat. kebutuhan pokok semakin lama semakin menipis, dan lowongan pekerjaan yang terbatas. Bagaimana jadinya negeri ini nantinya?<br />
<br /> Permasalahan kependudukan di Indonesia dibagi menjadi dua permasalahan yaitu kuantitas dan kualitas. untuk memahami lebih jelas, mari kita simak sebagai berikut:<br /> Apakah itu kuantitas penduduk?<br /> Kuantitas penduduk adalah jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, dan susunan penduduk.<br /> <br /> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBA8ttG81O4lS-hvxIH_BNjJEpjvDBAvD_7dvBQUBOVG4ecvyCZd0_GyOnD1sgVRvjm8nDLtbCZhHbC69Alta3nyCx-nT3bnSXtCuNo8655NIOUGkJvIy2Kk7OKZeUWzgKQSJjvDJVbCY/s1600/sitiadi.JPG"></a> 1. Jumlah Penduduk.<br /> Jumlah penduduk negara Indonesia merupakan urutan ke-4 terbesar setelah China, India, dan Amerika. pertumbuhan penduduk negara Indonesia juga tinggi, sekitar 1.98 % pertahun. sisi positif dari jumlah penduduk yang tinggi adalah memberdayakannya untuk meningkatkan pembangunan. tetapi ada sisi negatif dari jumlah penduduk yang tinggi, pemerintah memiliki tanggung jawab yang besar untuk mensejahterakan rakyat. Jika pemerintah tidak mampu, maka akan terjadinya angka penganguran yang tinggi, angka kejahatan juga akan tinggi, pemukiman yang kumuh, dan banyaknya penduduk kekurangan gizi makan.<br /> <br /> 2. Pertumbuhan Penduduk.<br /> Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. berikut ada presentase pertumbuhan penduduk Indonesia: <br /> Tahun1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, <br /> Tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun,<br /> Tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun,<br /> Tahun 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.<br /> <br /> 3. Kepadatan penduduk.<br /> Kepadatan penduduk adalah luas wilayah dibagi jumlah penduduk Kepadatan penduduk adalah salah satu masalah kependudukan di Indonesia karena tidak tersebar merata. ada wilayah yang kepadatan penduduknua yang sangat tingg contohnya pulau Jawa dan juga ada wilayah dengan kepadatan yang rendah contohnya Pulau Kalimantan. Hal ini disebabkan oleh perekonomian suatu wilayah. <br /> <br /> 4. Susunan Penduduk. <br /> Susunan penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, pekejaan dan lain sebagainya. Susunan penduduk digambarkan seperti piramida atau juga disebut dengan piramida penduduk. <br /><br />
Apakah itu kualitas penduduk? <br /> Kualitas penduduk adalah mutu kehidupan penduduk pada suatu negara. beberapa faktor mutu kehidupan penduduk pada suatu negara yaitu meliputi tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan tingkat pendapatan.<br />
<br /> 1. Tingkat Pendidikan <br /> Tingkat pendidikan bisa diukur dengan lamanya seseorang menempuh pendidakan formal dan berdasarkan tingkat melek huruf. Tingkat pendidikan bukan menjadi indikator kualitas SDM suatu negara karena kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Seseorang yang memliki pendidikan yang tinggi diharapkan mempunyai produktivitas yang tinggi. Kenyataan di Indonesia kebanyakan seorang yang memiliki pendidikan tinggi atau sarjana banyak yang menganggur. keadaan seperti ini sangat memprihatinkan. Diharapkan tingkat pendidikan berbanding lurus dengan tingkat produktivitas. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang di lakukan pemerintah membawa dampak positif bagi kesejahteraan. <br /> <br /> 2. Tingkat Kesehatan <br /> Tingkat Kesehatan bisa dijadikan indikator mutu kehidupan suatu negara. karena angka harapan hidup suatu negara tinggi maka mutu kesehatan penduduk tersebut tinggi pula. Tingkat kesehatan tidak lepas dari pendapatan seseorang, jika sesorang mendapatkan pendapatan yang tinggi maka untuk memperoleh pelayanan kesehatan juga tinggi. Jika penduduk suatu negara banyak yang sakit maka pembangunan negara tidak berjalan dengan lancar. <br /> <br /> 3. Tingkat Pendapatan per Kapita <br /> Tingkat pendapatan perkapita ada pendapatan rata-rata penduduk suatu negara setiap tahunnya. Rendahnya pendapatan perkapita dapat mempengaruhi sektor lain seperi rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan karena terganggu dengan permasalahan perekonomian suatu keluarga. <br />
<br />
<br />
http://remaja-berencana.blogspot.com/2013/06/permasalahan-kependudukan-di-indonesia.htmlAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-1024651102588006412013-07-04T05:59:00.000-07:002013-07-04T05:59:26.232-07:00Masalah Kependudukan Indonesia V.2<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia. Tingkat pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Sebenarnya jumlah penduduk yang besar bukanlah suatu masalah, sebab apabila semua penduduknya memiliki kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada negara. Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:<br /> <br /> 1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif<br /> a. Jumlah Penduduk Besar<br /> Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Manfaat jumlah penduduk yang besar:<br /> 1) Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.<br /> 2) Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.<br /> <br /> Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:<br /><br />1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.<br /> 2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.<br /> <br /> b. Pertumbuhan Penduduk Cepat<br /> Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup<br /> anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.<br /> Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:<br /> a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.<br /> b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera<br /> c. Persebaran Penduduk Tidak Merata<br /> Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.<br /> Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa:<br /> • Sebagai pusat pemerintahan.<br /> • Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.<br /> • Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.<br /> • Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.<br /> • Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar<br /><br /><br /> Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:<br /> • Munculnya permukiman liar.<br /> • Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.<br /> • Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.<br /> • Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran, dan lain-lain.<br /> Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.<br /> <br /> Upaya-upaya tersebut adalah:<br /> • Pemerataan pembangunan.<br /> • Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.<br /> • Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.<br /> Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.<br /> Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi.<br /> Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:<br /> - Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.<br /> - Peningkatan taraf hidup transmigran.<br /> - Pengolahan sumber daya alam.<br /> - Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.<br /> - Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.<br /> - Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.<br /> - Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.<br /><br /><br /> Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:<br /> o terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang.<br /> o terjadi kekeringan.<br /> o tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi.<br /> <br /> 2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif<br /> <br /> a. Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendah<br /> Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:<br /> 1) Angka Kematian<br /> 2) Angka Harapan Hidup<br />Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.<br /><br /> b. Tingkat Pendidikan yang Rendah<br /> Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa<br /> dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.<br /> <br /> c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah<br /> Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM<br /> penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin?<br />
<br />
http://handikap60.blogspot.com/2012/12/masalah-kependudukan-di-indonesia.html Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-55767888195351959782013-07-04T05:34:00.000-07:002013-07-04T05:47:52.400-07:00Masalah Kependudukan Indonesia Versi Menkokesra<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-CsAMyTHyeO2E-JIr_PcnoeFAKWwpxVZnNdhFm9MB2VXtM6S9dUkD7Wl1SCxzgKY4HP1UUBOFreXXmlKv1wBb-IgHe_he20lwbT0c8aJ3P8-BnhoU-BQgNiO_a53e6rherggaiylRfHTU/s1365/d.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-CsAMyTHyeO2E-JIr_PcnoeFAKWwpxVZnNdhFm9MB2VXtM6S9dUkD7Wl1SCxzgKY4HP1UUBOFreXXmlKv1wBb-IgHe_he20lwbT0c8aJ3P8-BnhoU-BQgNiO_a53e6rherggaiylRfHTU/s1365/d.PNG" height="156" width="320" /></a></div>
<br />
JAKARTA -- 28/10: Kalau bicara soal kependudukan ada empat hal yang harus diperhatikan, yakni kualitas penduduk, kuantitas, mobilitas dan database serta administrasi kependudukan. <br />
"Keempatnya bagi Indonesia masih lumayan berat,” kata Pejabat Sementara Deputi Kependudukan BKKBN Dr Ida Bagus Permana, Hal itu dikemukakan ini pada acara dialog gerakan masyarakat mandiri ‘Menyongsong Penduduk Dunia 7 Miliar’ yang digelar Yayasan Damandiri bersama RRI, dan D Radio, di RRI Pusat, Jakarta, Jumat sore. <br />
Hadir pada acara ini antara lain Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono (mantan Menko Kesra dan Taskin), Ketua Ikatan Sukarelawan Indonesia Parni Hardi (mantan Dirut LPP RRI), Direktur Program LPP RRI Mashudi, para pengurus Yayasan Damandiri, sejumlah rektor perguruan tinggi, dan mahasiswa. <br />
Mengutip laporan UNFPA, IB Permana mengemukakan pada 31 Oktober mendatang diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar orang. Ini perkiraan badan PBB yang menangani masalah kependudukan (UNFPA). <br />
UNFPA juga menyebutkan tahun ketika penduduk dunia mencapaI kelipatan satu milira, yaitu pada 1804 jumlah penghuni bumi sebanyakl satu miliar orang, pada 1927 menjadi dua miliar, kemudian pada1959 mencapai tiga miliar. <br />
Jumlah empat miliar terjadi pada 1974, sedangkan pada 1987 bertambah menjadi lima miliar. Sementara itu pada 1999, tahun ketika angka enam miliar teramati oleh PBB, jumlah penduduk sebesar enam miliar. Dan 2011 ini sudah menjadi tujuh miliar. <br />
Orang Bali yang selalu mengenakan peci warna hitam ini mengemukakan, soal kuantitas, penduduk Indonesia terbanyak nomor empat di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. <br />
<br />
Sementara laju pertumbuhan penduduk (LPP) meski sempat turun dari 2,34% pada masa lalu menjadi 1,47 pada tahun 2000, namun pada 2010 sesuai hasil Sensus Penduduk 2010 kembali naik menjadi 1,49%. <br />
“Kalau kualitas penduduknya seperti Amerika tidak apa-apa, meski negara tersebut di urutan tiga,” tambah IB Permana yang terpaksa meninggalkan tempat acara karena harus terbang ke Medan. <br />
<br />
Kualitas penduduk Indonesia juga masih memprihatinkan, karena kalau dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menduduki urutan peringkat bawah, yakni 108 dari sekitar 180 negara. <br />
Sementara untuk mobilitas, persebaran penduduk Indonesia juga belum merata, meskipun perbandingan penduduk di Jawa dan luar Jawa kian ‘bagus’ yakni 70 dibanding 30 menjadi sekarang di Jawa tinggal 58%. <br />
Di bidang administrasi kependudukan juga tengah dibenahi, sehingga kasus-kasus KTP ganda tidak ada lagi. (heru)<br />
<br />
<br />
http://www.menkokesra.go.id/content/indonesia-hadapi-4-masalah-kependudukanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-89295572863930177632013-06-28T00:28:00.001-07:002013-06-28T00:32:01.705-07:00Masalah Kependudukan Indonesia v.1Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal <a href="http://www.bkkbn.go.id/Home.aspx">kependudukan</a>. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain: <br />
<br />
A. Demografis <br />
1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population) <br />
Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (<a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.bps.go.id/">www.bps.go.id</a>). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. <br />
Dari data yang saya ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah <a href="http://www.bkkbn.go.id/Home.aspx">kependudukan</a>, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://hamimincore.blogdetik.com/files/2013/05/309c7a657e27733bb2b8b1e28625ed7b_penduduk-indonesia-300x225.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://hamimincore.blogdetik.com/files/2013/05/309c7a657e27733bb2b8b1e28625ed7b_penduduk-indonesia-300x225.png" /></a></div>
<a href="http://hamimincore.blogdetik.com/files/1970/01/583a7e29311a545dbf519e6810008d2a_11-300x150.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><br />
Akan tetapi <a href="http://www.bkkbn.go.id/Home.aspx">permasalahan kependudukan</a> terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkait dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang sama demi keseimbangan alam. <br />
<br />
Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi. <br />
Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia. <br />
<br />
2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk <br />
Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat. <br />
Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul <a href="http://www.bkkbn.go.id/Home.aspx">program KB</a> dan kini ditangani oleh <a href="http://www.bkkbn.go.id/Home.aspx">BKKBN</a>. <br />
<span id="goog_889302875"></span><span id="goog_889302876"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvCiSvbiH53uAY1ZfBeJObA1IyEo4uASWU5dh8H7cGKQAhRh-A_nuD_IQ8JSmY-2HumltteQzPi0RNfghAEc-ti2WTxMnm5VqXPuZH9r7n4_EfWJyGdKqzzjmVwdXwjCrO1Avsxkf3RF5v/s300/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5lNVnd7J1z_VgGwCy7O5U8J2pQl32Xhe53yrHGr6z90uWDXLiDFuQjrPvv7Pcje83ZD89CFs1hMWEJ-7vI6G0f9t_BdMLyWGqW062cmlA9qA26HA9pqFUOypz0ApjTEUwccdk1ul_l6Lt/s300/1.png" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvCiSvbiH53uAY1ZfBeJObA1IyEo4uASWU5dh8H7cGKQAhRh-A_nuD_IQ8JSmY-2HumltteQzPi0RNfghAEc-ti2WTxMnm5VqXPuZH9r7n4_EfWJyGdKqzzjmVwdXwjCrO1Avsxkf3RF5v/s300/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
Jika melihat grafik di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun, alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia. <br />
Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun. <br />
<br />
3. Persebaran Penduduk Tidak Merata <br />
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan <a href="http://www.bkkbn.go.id/Home.aspx">sensus penduduk</a> dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata. <br />
Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan. <br />
Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk: <br />
Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.<br />
Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal<br />
Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar<br />
Sumber air<br />
Perhubangan atau transportasi<br />
Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll. <br />
<br />
B. Non Demografis Bersifat Kualitatif <br />
1. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah <br />
Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus digalakkan. Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia. <br />
Dalam hal <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.depkes.go.id/">kesehatan</a> yang akan mejadi sorotan bagaimana gambaran tingkat <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.depkes.go.id/">kesehatan</a> adalah angka kematian bayi. Besarnya kematian yeng terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.depkes.go.id/">kesehatan</a> pada masyarakat. <br />
Dari data di atas dapat dilihat bagaimana penurunan yang terjadi pada angka kematian bayi di Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di setiap 1000 kelahiran per tahun. Penurunan ini menujukkan usaha untuk perbaikan dalam bidang kesehatan terus saja diupayakan guna meningkatkan kualitas hidup manusia Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti imunisasi dan juga posyandu tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi kesehatan yang ada saat ini. <br />
Sebagai tambahan, terdapat tabel yang menujukkan bagaimana kondisi status gizi buruk yang ada di Indonesia tahun 1998-2003. Pemenuhan Gizi yang baik tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan jika dikaitkan dengan kemampuan bayi untuk bertahan dari penyakit. Kebutuhan akan gizi yang terpenuhi akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga lebih kebal terhadap penyakit. Dari grafik di bawah ini, masih banyak terdapat balita yang mengalami gizi kurang bahkan gizi buruk. Hal ini menujukkan bahwa perbaikan dalam hal kesehatan masih perlu dilakukan.<br />
Selain indikator tersebut, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat dilakukan dengan melihat usia harapan hidup manusia Indonesia. Dalam Population Data Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71. Hal ini menujukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan. <br />
<br />
2. Pendidikan Yang Rendah <br />
Kesadaran masyarakat akan <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.kemdiknas.go.id/">pendidikan</a> di Indonesia masih tergolong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.kemdiknas.go.id/">pendidikan</a>nya. Namun bagi Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.kemdiknas.go.id/">pendidikan</a> bangsa Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.kemdiknas.go.id/">pendidikan</a> di Indonesia. <br />
Akan tetapi, sebenarnya tingkat <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.kemdiknas.go.id/">pendidikan</a> bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. <br />
Namun kembali pada kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi namun tetap saja menjadi penggangguran. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain. Seperti yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini merupakan pengangguran yang terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda bahwa tingkatan produktivitas tidak bertambah jika pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya peningkatan <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.kemdiknas.go.id/">pendidikan</a> serta <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.kemdiknas.go.id/">pendidikan</a> non formal tentunya akan membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan SMA. <br />
Jika diamati, kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.kemdiknas.go.id/">pendidikan</a> diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk. <br />
<br />
3. Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin <br />
Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut <a href="http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.pbbinc.com">PBB</a> namun dalam kenyataannya lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya ini. <br />
Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat signifikan. Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati penurunan ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan di capai tahun 2015. <br />
Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi terlihat jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup banyak. <br />
Yang manjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara yang penduduknya miskin padahal kaya sedangkan banyak negara yan miskin sumber daya namun menjadi negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya kembali ke sumber daya manusia. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Ini dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi sperti Jepang. Kurangnya perhatian terhadap SDM Indonesia menjadikan rakyat banyak yang menderita. Seharusnya kenyataan ini menjadikan dasar pertimbangan kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal ini tetap kemakmuran rakyat merupakan hal utama yang harus di perhatikan demi terciptanya Indonesia yang merdeka seutuhnya. <br />
<br />
(Sumber: hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia)
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-oun_5jS5JhU%2FUc06bZBMRyI%2FAAAAAAAAAfA%2FoMg5ThqG8qc%2Fs300%2F2.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvCiSvbiH53uAY1ZfBeJObA1IyEo4uASWU5dh8H7cGKQAhRh-A_nuD_IQ8JSmY-2HumltteQzPi0RNfghAEc-ti2WTxMnm5VqXPuZH9r7n4_EfWJyGdKqzzjmVwdXwjCrO1Avsxkf3RF5v/s300/2.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvCiSvbiH53uAY1ZfBeJObA1IyEo4uASWU5dh8H7cGKQAhRh-A_nuD_IQ8JSmY-2HumltteQzPi0RNfghAEc-ti2WTxMnm5VqXPuZH9r7n4_EfWJyGdKqzzjmVwdXwjCrO1Avsxkf3RF5v/s300/2.jpg" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvCiSvbiH53uAY1ZfBeJObA1IyEo4uASWU5dh8H7cGKQAhRh-A_nuD_IQ8JSmY-2HumltteQzPi0RNfghAEc-ti2WTxMnm5VqXPuZH9r7n4_EfWJyGdKqzzjmVwdXwjCrO1Avsxkf3RF5v/s300/2.jpg" -->Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-14588175311365260902013-06-22T23:04:00.000-07:002013-06-22T23:04:04.046-07:00Transisi Demografi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />A. Definisi Transisi Demografi <br />Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang besar. Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi pertama sekali ditemukan oleh Achille Guillard. <br />Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDmK-BvvbK5_058x_pxcyZFhvA6JMeoRO7-z-QrVpFM8ALZ0pfN4Jftdmgsy1ghU07fN2aW_50i_8Euqq-Ul-TnUVb1T3exrRWfXt3MbpQO1DOIud0MOQEgAwqILA-IbKE4eoZ6uJ3WPa8/s1600/a.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDmK-BvvbK5_058x_pxcyZFhvA6JMeoRO7-z-QrVpFM8ALZ0pfN4Jftdmgsy1ghU07fN2aW_50i_8Euqq-Ul-TnUVb1T3exrRWfXt3MbpQO1DOIud0MOQEgAwqILA-IbKE4eoZ6uJ3WPa8/s1600/a.jpg" /></a><br /><br /> Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050 Sumber : World Population Prospect, Economic and Social Affairs, UN <br />Garis yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran. <br />Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian. <br />Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada tingkat kelahiran tinggi, menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan kematian rendah. <br /><br />a. Pada keadaan I <br />Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya masih alami tingkat kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan). <br /><br />
b. Pada keadaan II <br />Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain- lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun. <br /><br />c. Pada keadaan III <br />Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %. <br /><br />d. Pada keadaan IV <br />Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa pertumbuhan. <br /><br />Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb. <br /><br /> <br />B. Tahap-tahap Transisi Demografi <br />Menurut blacker (1947) ada 5 tahap dalam teori transisi demografi,dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah tahap transisi. <br />Tahap-tahap dalam transisi demografi yaitu : <br />1. Tahap stasioner tinggi <br />Tingkat kelahiran: tinggi <br />Tingkat kematian: tinggi <br />Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah <br />Contoh: Eropa abad 14 <br /><br />2. Tahap awal perkembangan <br />Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis) <br />Tingkat kematian: lambat menurun <br />Pertumbuhan alami: lambat <br />Contoh: India sebelum pd ii <br /><br />
3. Tahap akhir perkembangan <br />Tingkat kelahiran: menurun <br />Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran <br />Pertumbuhan alami: cepat <br />Contoh: Australia, selandia baru tahun ‘30an. <br /><br />4. Tahap stasioner rendah <br />Tingkat kelahiran: rendah <br />Tingkat kematian: rendah <br />Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah <br />Contoh: Perancis sebelum pd ii <br /><br />5. Tahap menurun <br />Tingkat kelahiran: rendah <br />Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran <br />Pertumbuhan alami: negatif <br />Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75 <br /><br />Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-negara berkembang. Bila di Eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah, modernisasi, pembangunan, tingkat kesehatan, keadaan geografis, kebijakan politis, kemajuan iptek, perubahan pola pikir masyarakat dan lainnya.
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-3TfPjib8eSk%2FUcaO0NAIwLI%2FAAAAAAAAAdI%2FFwemsK3UglI%2Fs1600%2Fa.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDmK-BvvbK5_058x_pxcyZFhvA6JMeoRO7-z-QrVpFM8ALZ0pfN4Jftdmgsy1ghU07fN2aW_50i_8Euqq-Ul-TnUVb1T3exrRWfXt3MbpQO1DOIud0MOQEgAwqILA-IbKE4eoZ6uJ3WPa8/s1600/a.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDmK-BvvbK5_058x_pxcyZFhvA6JMeoRO7-z-QrVpFM8ALZ0pfN4Jftdmgsy1ghU07fN2aW_50i_8Euqq-Ul-TnUVb1T3exrRWfXt3MbpQO1DOIud0MOQEgAwqILA-IbKE4eoZ6uJ3WPa8/s1600/a.jpg" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDmK-BvvbK5_058x_pxcyZFhvA6JMeoRO7-z-QrVpFM8ALZ0pfN4Jftdmgsy1ghU07fN2aW_50i_8Euqq-Ul-TnUVb1T3exrRWfXt3MbpQO1DOIud0MOQEgAwqILA-IbKE4eoZ6uJ3WPa8/s1600/a.jpg" -->Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-40754814911148434102013-06-22T22:41:00.001-07:002013-06-22T22:46:23.780-07:00Faktor Demografi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
Apaan tuh demografi??? Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. <br />
<b><br />Faktor-faktor Demografi </b><br />
Demografi dalam perilaku konsumen ada beberapa aspek yaitu, struktur kependudukan, sosial, ekonomi dan status. Berikut ini adalah penjabarannya: <br />
<b><br />1. Demografi dalam struktur kependudukan </b><br />
<br />
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. <br />
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu. <br />
<b><br /></b>A. Definisi Demografi<b><br /></b><br />
Demografi berasal dari Bahasa Yunani, Demos dan Grafein. Dimana demos adalah rakyat sedangkan Grafein adalah menulis. Artinya adalah tulisan-tulisan tentang rakyat atau penduduk. <br />
1. Menurut Donald J Boque <br />
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. <br />
<br />
2. Philip M. Hauser dan Duddley Duncan <br />
Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas sosial. <br />
<br />
3. Lain-lain <br />
Ilmu yg mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah <br />
<br />
B. Variabel utama demografi <br />
· Kelahiran (natalitas) <br />
· Kematian (death/mortalitas) <br />
· Migrasi (perpindahan) <br />
<br />
<b>2. Demografi dalam kelas sosial </b><br />
Kelas Sosial <br />
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. <br />
Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka. <br />
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.<br />
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial. <br />
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya. <br />
<br />
<b>3. Demografi dalam ekonomi </b><br />
Gaya Hidup <br />
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan. <br />
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu. <br />
Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut. <br />
<br />
<b>4. Demografi dalam status sosial </b><br />
Jenis-Jenis Status Sosial <br />
<br />
1.Ascribed Status <br />
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. <br />
<br />
2. Achieved Status <br />
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll. <br />
<br />
3. Assigned Status <br />
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dan sebagainya. <br />
<br />
Bagaimana faktor demografi dapat mempengaruhi keputusan pemasaran? <br />
Ada beberapa faktor demografi yang dapat mempengaruhi keputusan pemasaran, yaitu: <br />
- Lingkungan ekonomi <br />
Faktor ini dapat mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen, karena suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang berbeda-beda. <br />
<br />
- Lingkungan teknologi <br />
Faktor ini sangat berperan penting karena lingkungan teknologi mempunyai kekuatan untuk menciptakan teknologi baru seperti alat-alat elektronik, dll yang bermanfaat untuk kebutuhan manusia. Dengan adanya teknologi maka akan menciptakan peluang dan pasar baru. <br />
<br />
- Lingkungan politik <br />
Lingkungan politik ini terdiri dari hukum, badan hukum dan pemerintah. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan pemasaran karena lembaga politik dapat membatasi suatu organisasi atau individu dalam masyarakat. <br />
<br />
- Lingkungan alam <br />
Lingkungan alam sangat menentukan tersedianya bahan baku untuk produksi atau tidak. Hal ini sering menjadi pertimbangan bagi pemasar untuk memasarkan produknya. <br />
<br />
- Lingkungan budaya <br />
Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder. <br />
<br />
Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk : <br />
- Struktur umur <br />
- Struktur perkawinan <br />
- Umur kawin pertama <br />
- Paritas <br />
- Disrupsi perkawinan <br />
- Proporsi yang kawin Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-26026735275193492922013-06-22T22:31:00.001-07:002013-06-23T06:23:23.667-07:00Dinamika Kependudukan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
A. Pengertian Dinamika Penduduk <br />
Dinamika penduduk adalah perubahan keadaan penduduk.Perubahan perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal.Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk suatu Negara atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 pada zaman Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dimulai pada tahun 1961,1971, 1980, 1990, 2000, dan yang terakhir tahun 2010. <br />
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah. <br />
<br />
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk <br />
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu : <br />
- Kelahiran (natalitas) <br />
- Kematian (mortalitas) <br />
- Migrasi (perpindahan) <br />
<br />
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut: <br />
<br />
a. Kelahiran (fertilitas) <br />
Pengukuran tingkat kelahiran ini sulit untuk dilakukan, karena banyak bayi-bayi yang yang meninggal beberap saat kelahiran tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati. <br />
Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.<br />
Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain : <br />
- Kawin usia muda <br />
- Pandangan “banyak anak banyak rezeki” <br />
- Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah <br />
- Anak merupakan penentu status social <br />
- Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.<br />
<br />
Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain : <br />
-Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)<br />
-Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan<br />
-Semakin banyak wanita karir. <br />
<br />
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) : <br />
- Angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk <br />
- Angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk <br />
- Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk <br />
<br />
b. Kematian (mortalitas) <br />
Ada beberapa tingkat kematian, yaitu tingkat kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian khusus(age specific death rate). <br />
Tingkat kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. <br />
Tingkat kematian khusus (age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. <br />
Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :<br />
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain : <br />
- Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan <br />
- Fasilitas kesehatan yang belum memadai<br />
- Keadaan gizi penduduk yang rendah <br />
- Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir <br />
- Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan<br />
<br />
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain : <br />
-Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan<br />
-Fasilitas kesehatan yang memadai<br />
-Meningkatnya keadaan gizi penduduk<br />
-Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan <br />
<br />
Penggolongan angka kelahiran kasar : <br />
- angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk <br />
- angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk <br />
- angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk <br />
<br />
c. Migrasi Penduduk <br />
Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut. <br />
Yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu factor persediaan sumber daya alam, factor lingkungan social budaya, factor potensi ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka, setidaknya terhindar dari akibat negative. <br />
Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan. <br />
Keadaan struktur penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula. Struktur penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida stasioner, dan piramida penduduk tua.<br />
<br />
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap. <br />
<br />
Jenis-jenis Migrasi: <br />
Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. <br />
1) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran <br />
2) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant <br />
3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya <br />
<br />
Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara. <br />
1) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. <br />
2) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. <br />
1. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek <br />
2. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri <br />
3. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama <br />
4. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah <br />
5. Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-87652016779040230172013-06-22T22:21:00.000-07:002013-06-22T22:47:03.049-07:00Administrasi Kependudukan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
PENGERTIAN <br />
Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, Pengelolaan Informasi penduduk serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik & Pembangunan sektor lain. <br />
Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. <br />
Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata Penduduk, pencatatan atas pelaporan Peristiwa Kependudukan dan pendataan Penduduk rentan Administrasi Kependudukan serta penerbitan Dokumen Kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan kependudukan. <br />
Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami Penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan KK, KTP dan / atau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap. <br />
Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas Penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia. <br />
Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah NKRI. <br />
Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa Penting yang dialami oleh seseorang dalam register Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana. <br />
Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan. <br />
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengolahan informasi Administrasi Kependudukan di tingkat Penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan. <br />
<br />
MANFAAT DOKUMEN KEPENDUDUKAN <br />
Memberikan kejelasan identitas dan status bagi penduduk (individual & kelompok). <br />
Memberikan kepastian hukum. <br />
Memberikan perlindungan hukum dan kenyamanan bagi pemiliknya. <br />
Memberikan manfaat bagi kepentingan administrasi & pelayanan publik lainnya. <br />
<br />
<br />
PERSYARATAN PENERBITAN KARTU KELUARGA (KK) <br />
<b>KK baru:</b><br />
KK dan KTP lama. <br />
Foto copy Buku Nikah/Kutipan Akta Perkawinan bagi penduduk yang sudah menikah. <br />
Foto copy Kutipan Akta Kelahiran, bagi keluarga yang sudah mempunyai Akta Kelahiran. <br />
Mengisi data keluarga dan biodata setiap anggota keluarga. <br />
Khusus bagi penduduk WNI yang baru pindah dan datang dari luar negeri membawa Surat Keterangan Datang dari Luar Negeri (SKDLN). <br />
<br />
<b>KK bagi penduduk yang sudah punya NIK</b>:<br />
Foto copy KK lama yang sudah ada NIK. <br />
Foto copy Buku Nikah / Kutipan Akta Perkawinan. <br />
Foto copy KTP calon Kepala Keluarga yang sudah ada NIK. <br />
<br />
<br />
PENDUDUK YANG PINDAH TEMPAT TINGGAL, MENUNJUKKAN : <br />
Foto copy KK lama yang sudah ada NIK. <br />
Surat Keterangan Pindah Datang. <br />
<br />
<br />
<br />
BAGI PENDUDUK YANG KK RUSAK / HILANG, MENUNJUKKAN : <br />
KK yang rusak atau dokumen lain yang ada NIK. <br />
Surat keterangan hilang dari Kepolisian. <br />
<br />
<br />
NUMPANG KK <br />
Bagi penduduk yang KK lama dibawa oleh Kepala Keluarga menunjukkan KK lama yang sudah ada NIK. <br />
Bagi anggota keluarga pindah tempat tinggal menunjukkan. Surat Keterangan Pindah dari daerah asal. Foto copy KK lama yang sudah ada NIK. <br />
Bagi Orang Asing (OA) tinggal tetap, selain persyaratan di atas melampirkan foto copy dokumen keimigrasian, seperti Paspor, Izin Tinggal Tetap, Surat Tanda Lapor Diri (STLD) dari kepolisian, dan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT). <br />
<br />
PERSYARATAN PENERBITAN KARTU TANDA PENDUDUK (KTP)<br />
<br />
<b>KTP baru:</b><br />
Foto copy KK <br />
<b>KTP lama:</b><br />
Foto copy Akta Nikah/Kutipan Akta Perkawinan bagi penduduk yang belum berumur 17 tahun tetapi sudah kawin / pernah kawin. <br />
Foto copy Akta Kelahiran. <br />
Foto copy Surat bukti / keterangan peristiwa penting atau kependudukan yang dialami bagi pemohon yang mengajukan perubahan data termasuk KTP. <br />
Foto copy dokumen imigrasi (Paspor, Izin Tinggal Tetap) bagi Orang Asing tinggal tetap. <br />
<br />
<b>Perpanjangan KTP:</b><br />
KTP lama dan <br />
KK yang dimiliki penduduk. <br />
<br />
<b>KTP pengganti:</b><br />
KTP lama yang rusak atau <br />
Surat Keterangan Kehilangan KTP dari Kepolisian bagi KTP yang hilang. <br />
KK. <br />
<br />
AKTA-AKTA CATATAN SIPIL PENCATATAN KELAHIRAN / AKTA KELAHIRAN. <br />
Persyaratan Lahir Baru ( -60 ) hari bagi WNI <br />
Surat Kelahiran dari Desa / Kelurahan. <br />
Foto copy Akta Nikah / Akta Perkawinan orang tea (asli ditunjukkan) <br />
Foto copy KTP orang tua / pelapor yang masih berlaku. <br />
Foto copy KK orang tua, anak yang dilaporkan sudah masuk dalam KK. <br />
Dua orang saksi berusia di atas 21 tahun. <br />
Bagi yang terlambat pelaporan ( TP ) <br />
Melampaui batas 60 hari sampai dengan 1 tahun sejak tanggal kelahirannya, pencatatan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Kepala Dinas KKB dan Capil Kabupaten Batang. Persyaratan sama dengan lahir baru <br />
Melampaui batas waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahirannya. Persyaratan sama dengan Lahir Baru dilengkapi dengan STTB terakhir bagi yang memiliki dan Keputusan / Penetapan Pengadilan. <br />
<br />
Bagi WNA persyaratan Akta Kelahiran tersebut diatas ditambah dengan SKTT orang tua bayi yang tinggal terbatas dan dokumen Imigrasi orang tua bayi bagi orang asing pemegang izin singgah atau visa kunjungan. Bagi anak yang proses kelahiran dan orang tuanya tidak diketahui keberadaannya cukup membawa Berita Acara dari kepolisian setempat. PENCATATAN KEMATIAN / AKTA KEMATIAN <br />
Persyaratan bagi WNI : <br />
Surat Kematian dari Desa / Kelurahan dan atau visum dokter / petugas kesehatan. <br />
KTP dan KK yang bersangkutan. <br />
Akta Kelahiran yang meninggal. <br />
Data saksi-saksi (2 orang saksi). <br />
Persyaratan bagi WNA : <br />
Surat Kematian dari Desa / Kelurahan dan atau visum dokter / petugas kesehatan. <br />
KTP dan KK yang bersangkutan bagi yang Tinggal Tetap. <br />
SKTT yang bersangkutan bagi yang Tinggal Terbatas. <br />
Dokumen Imigrasi yang bersangkutan bagi pemegang izin singgah atau visa kunjungan. <br />
Data saksi-saksi (2 orang saksi). <br />
<br />
PENCATATAN PERKAWINAN / AKTA PERKAWINAN. <br />
Persyaratan bagi WNI / WNA <br />
Surat Bukti pemberkatan perkawinan menurut agamanya. <br />
Foto copy Akta Kelahiran. <br />
Foto copy KTP dan KK yang berlaku. <br />
Surat Pengantar Desa / Kelurahan, dilampiri N1-N4. <br />
Surat Keterangan Dokter . <br />
Imunisasi (untuk wanita). <br />
Pas foto berdampingan 4×6 sebanyak 5 lembar. <br />
Ijin dari Komandan bagi anggota TNI / POLRI. <br />
Kutipan Akta Perceraian atau Kutipan Akta Kematian bagi mereka yang telah cerai atau salah satu telah meninggal. <br />
Surat Ijin orang tua bagi yang berusia di bawah 21 tahun. <br />
Bagi WNI Keturunan yang telah mempunyai anak dan akan disahkan setelah perkawinan. Melampirkan Kutipan Akta Kelahiran anak-anaknya. <br />
Bagi WNA agar membawa kelengkapan dari Kedutaan Besar yang bersangkutan. <br />
<br />
PENCATATAN PERCERAIAN / AKTA PERCERAIAN <br />
Persyaratan bagi WNI / WNA <br />
Keputusan / Penetapan Pengadilan. <br />
Kutipan Akta Perkawinan asli. <br />
KK dan KTP yang berlaku. <br />
Foto copy Kutipan Akta Kelahiran. <br />
Bagi penduduk Orang Asing melampirkan Dokumen Imigrasi dan Surat Tanda Lapor Diri. <br />
<br />
PENCATATANPENGAKUAN ANAK / AKTA PENGAKUAN ANAK Pengakuan anak adalah pengakuan secara hukum dari seorang ayah terhadap anaknya yang lahir diluar perkawinan yang sah atas persetujuan ibu kandung anak tersebut. <br />
Persyaratan bagi WNI / WNA <br />
KTP dan KK Ibu kandung dan Bapak yang mengakui. <br />
Surat Pernyataan Pengakuan Anak dari Bapak yang mengakui dengan persetujuan Ibu Kandung dari anak yang bersangkutan. <br />
Bagi penduduk Orang Asing membawa dokumen Imigrasi. STLD dari Kepolisian dan Surat Keterangan dari Perwakilan Negara yang bersangkutan. <br />
Bagi penduduk Orang Asing Tinggal Terbatas membawa SKTT dan penduduk Orang Asing Tinggal Tetap membawa KK dan KTP. <br />
<br />
PENCATATAN PENGANGKATAN ANAK / ADOPSI <br />
Persyaratan bagi WNI / WNA <br />
Kutipan Akta Kelahiran anak asli. <br />
Kutipan Akta Perkawinan / Akta Nikah orang tua kandung (jika ada) dan Orang tua yang akan mengangkat bagi mereka yang telah menikah. <br />
KK dan KTP orang tua kandung dan orang tua yang mengangkat. <br />
Bagi penduduk Orang Asing membawa dokumen Imigrasi, STLD dari Kepolisian dan Surat Keterangan dari Perwakilan Negara yang bersangkutan. <br />
Bagi penduduk Orang Asing Tinggal Terbatas membawa SKTT dan penduduk Orang Asing Tinggal Tetap membawa KK dan KTP. <br />
<br />
PENGESAHAN ANAK <br />
Persyaratan : <br />
Kutipan Akta Kelahiran Anak ( asli ). <br />
Kutipan Akta Perkawinan orang tua. <br />
KTP dan KK orang tua. <br />
Bagi Orang Asing membawa dokumen Imigrasi STLD dari Kepolisian dan Surat Keterangan dari Perwakilan Negara yang bersangkutan. <br />
Bagi Orang Asing Tanggal Terbatas membawa SKTT dan Orang Asing Tinggal Tetap membawa KK dan KTP. <br />
<br />
PERUBAHAN NAMA <br />
Persyaratan : <br />
Kutipan Akta Kelahiran asli. <br />
Kutipan Akta-akta Capil yang dimiliki. <br />
KK dan KTP yang berlaku. <br />
Bagi Orang Asing membawa dokumen Imigrasi, STLD dari Kepolisian Keterangan dari Perwakilan Negara yang bersangkutan. <br />
Bagi Orang Asing Tanggal Terbatas membawa SKTT dan Orang Asing Tinggal Tetap membawa KK dan KTP. <br />
Penetapan dari Pengdilan ( nama kecil ) dan atau Surat Keputusan Menteri Kehakiman ( nama keluarga ). <br />
<br />
PERUBAHAN KEWARGANEGARAAN <br />
Persyaratan : <br />
Keputusan / Penetapan dari Pejabat / instasi yang berwenang. <br />
Kutipan Akta Kelahiran & Akta Perkawinan. <br />
KTP dan KK ( Orang Asing Tinggal Tetap ). <br />
SKTT, STLD dan dokumen Imigrasi ( Orang Asing ). <br />
<br />
PENERBITAN KUTIPAN KEDUA AKTA CAPIL. <br />
Persyaratan : <br />
Apabila Kutipan Akta Capil hilang, dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kepolisian. <br />
Apabila kutipan Akta capil rusak, agar menunjukkan bukti Kutipan Akta yang rusak. <br />
<br />
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN : <br />
UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. <br />
PPRI Nomor 27 Tahun 2007tentang Pelaksanaan UU nomor 23 2006 tentang Administrasi Kependudukan. <br />
Permendagri Nomor 28 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk, dan Pencatatan Sipil. <br />
Dan peraturan lain-lain. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1842228745955746648.post-31427354509856775592013-05-24T05:05:00.000-07:002013-06-08T20:13:16.795-07:00Teori dan Pengertian Kependudukan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkVw8_mrzC4D1EMe3qIM-UnSlJnquSlDl6XDecRCS_-XrZXJgue6ynY3gt7mgpemjZ3aFQ0aO56j_9Z9yZwuVvFKUhUAktS77KyzOvDvgKc4cNm7-fkBqMLesIYjxZ4CHd7re_Wd1BB8M/s1600/masalah-kependudukan.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="font-size: x-large;">Pengertian Dasar Tentang Kependudukan</span><br />
<br />
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Jadi, apakah kependudukan itu? Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. <br />
<br />
Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan. <br />
<br />
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.<br />
<br />
Para ahli biasanya membedakan antara ilmu kependudukan (demografi) dengan studi-studi tentang kependudukan (population studies). Demografi berasal dari kata Yunani demos – penduduk dan Grafien – tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif. Demografi yang bersifat kuantitatif (kadang-kadang disebut Formal Demography – Demography Formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi Demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik. Sedangkan studi-studi kependudukan mempelajari secara sistematis perkembangan, fenomena dan masalah-masalah penduduk dalam kaitannya dengan situasi sosial di sekitarnya. <br />
<br />
Ilmu kependudukan yang perlu mendapat perhatian kita sekarang adalah lebih menyerupai studi antar disiplin ilmu yang dipadu dengan analisis demografi yang lazim diberi istilah Demografi Sosial. Disiplin lain banyak berhubungan dengan demografi antara lain matematika, geografi, sosilogi, ekonomi, kedokteran. <br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Tujuan dan Kegunaan Ilmu Kependudukan </span><br />
<br />
Dalam mempelajari demografi tiga komponen terpenting yang perlu selalu kita perhatikan, cacah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi. Sedangkan dua faktor penunjang lainnya yang penting ialah mobilitas sosial dan tingkat perkawinan. Ketiga komponen pokok dan dua faktor penunjang kemudian digunakan sebagai variabel (perubah) yang dapat menerangkan hal ihwal tentang jumlah dan distribusi penduduk pada tempat tertentu, tentang pertumbuhan masa lampau dan persebarannya. Tentang hubungan antara perkembangan penduduk dengan berbagai variabel (perubah) sosial, dan tentang prediksi pertumbuhan penduduk di masa mendatang dan berbagai kemungkinan akibat-akibatnya. Berbagai macam informasi tentang kependudukan sangat berguna bagi berbagai pihak di dalam masyarakat. Bagi pemerintah informasi tentang kependudukan sangat membantu di dalam menyusun perencanaan baik untuk pendidikan, perpajakan, kesejahteraan, pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. Bagi sektor swasta informasi tentang kependudukan juga tidak kalah pentingnya. Para pengusaha industri dapat menggunakan informasi tentang kependudukan untuk perencanaan produksi dan pemasaran.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Sejarah Pertumbuhan Penduduk Dunia dan Indonesia</span><br />
<br />
Nampaknya sukar untuk mengetahui secara tepat kapan munculnya makhluk yang disebut homo sapiens (manusia) di dunia ini. Para Ahli memperkirakan pada sekitar 35.000 tahun yang lalu. Waktunya mungkin tidak dipermasalahkan akan tetapi yang jelas angka pertambahan pendudukanya sangat lambat. Pada tahun 1 sesudah masehi, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 250 juta. Jadi membutuhkan waktu 35.000 tahun untuk mencapai jumlah penduduk 250 juta orang. <br />
<br />
Pada tahun 1650, penduduk dunia diperkirakan berjumlah 500 juta. jadi diperlukan waktu sekitar 1650 tahun menjadikan penduduk dunia dua kali lipat. <br />
Pada tahun 1850 penduduk dunia menjadi 1 milyar (1.000.000.000) jumlahnya. Dan masih diperlukan waktu sekitar 200 tahun untuk menjadikan penduduk dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. <br />
Pada tahun 1930 penduduk dunia diperkirakan mencapai 2 milyar. Dengan demikian hanya diperlukan waktu kurang dari 100 tahun untuk menjadi penduduk dunia dua kali lipat sebelumnya. <br />
Pada tahun 1976 penduduk dunia telah mencapai sekitar 4 milyar. Jadi hanya diperlukan sekitar 36 tahun saja untuk melipatgandakan penduduk dunia dari jumlah sebelumnya. <br />
Pada tahun 1985 penduduk dunia sudah mencapai 4,845 milyar jiwa. Dalam tempo hanya 9 tahun saja pertambahan penduduknya mencapai 845 juta. Istilah population explotion menggambarkan betapa hebatnya angka pertumbuhan penduduk dunia dewasa ini sehingga sebuah ledakan bom yang dahsyat. <br />
Entah bagaimana jadinya planet bumi kita ini pada tahun 2000 mendatang. Berdasarkan perhitungan pada ahli, penduduk dunia pada saat itu akan mencapai 8 milyar. Para ahli dan orang awam sama-sama tercengang melihat fakta perkembangan yang demikian cepat itu. Sehingga mereka sering mereka-reka atau membuat semacam spekulasi. Salah satu spekulasi menyebutkan bahwa pada masa 900 tahun mendatang hanya akan terdapat area tempat tinggal 1/32 inci persegi untuk setiap orang di dunia (Nuveen, 1966). <br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;">Teori Tentang Pertumbuhan Penduduk</span><br />
<br />
Meskipun masalah kependudukan telah lama diperbincangkan di kalangan masyarakat, namun baru di sekitar abad ke 18 banyak diantaranya yang mulai menganalisis masalah kependudukan secara sitematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah kependudukan di dunia, akan tetapi diantara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu kependudukan klasik adalah Thomas Malthus dan Karl Marx, sedangkan untuk generasi berikutnya yang paling menonjol adalah Warren Thompson dengan teori demografi transisinya. <br />
<br />
<span style="font-size: large;">Teori Malthus Tentang Penduduk</span><br />
Orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya daripada pada pertumbuhan penduduk adalah Thomas Malthus. Ia adalah salah seorang pendeta dan juga ahli politik ekonomi bangsa Inggris. Pada tahun 1978 ia menerbitkan buku analisis kependudukan berjudul “Essay On The Principle of Population” dan mempertahankan pendapatnya bahwa “natural law” atau hukum alamiah yang mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan penduduk. Menurut Malthus, penduduk akan selalu bertambah lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan, kecuali terhambat oleh karena apa yang ia sebutkan sebagai moral restrains, seperti misalnya wabah penyakit atau malapetaka. <br />
<br />
<span style="font-size: large;">Teori Transisi Demografi</span><br />
Pertumbuhan penduduk di belahan dunia sebelah barat tidak dapat dijelaskan hanya oleh teori Malthus saja. Selama dan setelah revoluasi industri, banyak negara barat mengalami fenomena pertumbuhan yang terus berlangsung hingga abad ke-20 setelah perang Dunia Ke-1,beberapa diantara negara-negara itu seperti Perancis, Inggris dan Skandinavia menunjukkan bahwa pertumbuhannya telah terhenti atau adanya gejala akan berhenti. Oleh karena itu perlu adanya teori baru yang dapat menjelaskan pertumbuhan yang eksplosif sifatnya dan juga pertumbuhan yang terhenti-henti sifatnya. Observasi ini digarap secara sistematis oleh para ahli demografi berkebangsaan Amerika Warren Thompson pada tahun 1929 dan diberi nama hipotesis transisi demografi. Thompson dan kawan-kawannya terus menghaluskan hipotesisnya secara sistematis dan sekarang dikenal dengan nama “theory of the demografic transition” atau teori transisi demografi. Teori ini menggambarkan empat proporsi yang saling berhubungan yang dinyatakan menurut tahap-tahap sesuai dengan pertumbuhan dan berubahnya keadaan penduduk. <br />
<br />
Tahap 1 : Jika Angka kematian tinggi sebanding dengan angka kelahiran, menghasilkan angka pertumbuhan nol (zero).<br />
Tahap 2 : Jika Angka kematian menurun tidak disertai dengan penurunan angka kelahiran, maka akan menghasilkan angka pertumbuhan yang positif dan meningkat terus.<br />
Tahap 3 : Jika Angka kematian terus menerus dan disertai dengan menurunnya angka kelahiran, maka akan menghasilkan pertumbuhan yang positif akan tetapi menurun.<br />
Tahap 4 : Jika Angka kematian dan angka kelahiran juga rendah, maka hasilnya adalah pertumbuhan yang semakin berkurang yang pada akhir akan mencapai nol (zero). Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18372409514516015661noreply@blogger.com110